Goa-goa ini, menurut Danu pun bisa dimasuki.
Beberapa wisatawan di musim liburan, kerap datang ke sini untuk melihat goa-goa tersebut.
Ada juga yang berani untuk masuk dan melihat ke dalam goa.
Taman Gajah di dekat Goa Jepang, Klungkung, Bali. (Tribun Bali/Cisilia Agustina)
Namun, tidak banyak menurutnya.
Danu juga menambahkan, meskipun ia tinggal di daerah ini, ia tidak berani masuk ke dalam.
“Ga berani masuk ke dalam, gelap. Sebenarnya ini bagus, tempat bersejarah. Hanya saja pengelolaannya masih kurang,” ujar pria yang juga warga Dusun Koripan ini.
Hal senada pun diungkapkan Desak, salah seorang pemilik warung yang lokasinya tidak jauh dari Goa Jepang.
Meskipun ia warga setempat, ia hingga saat ini belum pernah memasuki area dalam goa.
Apalagi menjelang sore menuju malam hari, kawasan tersebut sudah sepi dari kendaraan yang melintas.
Meskipun menjadi bagian dari salah satu kawasan wisata oleh pemerintah daerah setempat, namun hingga kini Goa Jepang masih sepi pengunjung.
Padahal, situs ini memiliki nilai sejarah dan edukasi tersendiri.
“Kalau bisa menata ini kan pasti bagus. Coba dikelola lagi dengan lebih baik, ada penjaga atau diberi penerangan biar orang yang datang bisa lebih nyaman masuk ke dalam,” tambah Danu.
Lokasi Goa Jepang ini pun tidak terlalu jauh dan tidak sulit ditemukan.
Masih dalam area perbatasan Gianyar – Klungkung.