Lemak yang banyak terkumpul akan berdampak buruk bagi kesehatan.
Selain itu, peralihan konsumsi dari beras menjadi singkong, secara tidak langsung juga berperan terhadap ketahanan pangan.
Sebab selama ini menurutnya, tidak sedikit lain pertanian padi yang mulai beralih fungsi.
Namun, kini Nasi Moran sudah tidak dijual lagi di pasaran.
Kuliner khas Buleleng ini mulai ditinggalkan karena bahan bakunya dari singkong.
“Sekarang sudah tidak ada lagi yang buat. Masyarakat malu untuk makannya. Karena singkong identik dengan makanan orang miskin. Perlu sosialisasi agar kuliner ini kembali diminati masyarakat,” ucapnya.
Ia bersama mahasiswa lain juga akan terus melakukan inovasi terhadap kuliner tradisional.
“Seperti ini singkongnya kami cacah lebih halus, kalau dulu kan kasar dan tidak beraturan. Kami juga akan terus berinovasi agar kuliner-kuliner khas Buleleng lebih diminati masyarakat,” pungkasnya.