Khususnya di akhir pekan, jelang sore hari, para pengunjung yang masih didominasi masyarakat lokal pun akan datang menikmati suasana yang ditawarkan di sini.
“Sore mulai jam 4-an, biasanya mulai ramai yang datang. Apalagi ini hari Minggu, banyak dah anak-anak muda yang datang,” ujar Kadek, pemuda setempat kepada Tribun Bali.
Menuju kawasan pantai pun, mata pengunjung akan dimanjakan dengan pemandangan yang tak kalah menarik.
Hamparan sawah dengan padi-padi yang sedang tumbuh hijau dan aktivitas petani lokal menjadi pemandangan langka di perkotaan.
Namun yang cukup disayangkan, akses jalan menuju pantai ini cukup rusak.
Para pengendara pun harus berhati-hati selama melewatai jalan tersebut.
Sesampai di pantai pun tampak beberapa sisi yang menampilkan sampah berserakan di atas pasir pantai.
Selain suasananya yang masih sepi, Pantai Pangkung Tibah juga dipilih karena salah satu pilihan tempat berwisata murah meriah.
Cukup membayar tiket parkir saja yang akan ditagih oleh petugas setempat di jalan masuk menuju kawasan pantai. Yakni Rp 1000 per motor.
Persawahan menuju Pantai Pangkung Tibah (Tribun Bali/ Cisilia Agustina Siahaan)
Tepat bersebelahan dengan Pantai Kedungu, pantai satu ini dapat ditempuh dalam waktu 1 jam perjalanan dari arah kota Denpasar.
Bedanya, saat di pertigaan yang mana jika lurus menuju Pantai Kedungu, pengunjung yang ingin ke Pangkung Tibah mengambil arah ke kanan, mengikuti arah petunjuk Pantai Yeh Gangga.
Uji Adrenalin di Area Motocross Tepi Pantai
Selain memiliki eksotisme yang alami, Pantai yang sebelah timurnya bersebelahan langsung dengan Pantai Kedungu ini memilki satu keunikan lainnya.
Yakni, keberadaan sirkuit untuk track motocross. Dengan membawa motor trail-nya masing-masing, pengunjung bisa menjajal track dan menunjukkan kemampuannya di sini.