Dengan ekspresi terkesima, kemudian mereka pun mengambil kamera untuk mengabadikan momen di objek tersebut.
Umat Hindu di Jembrana menyiapkan sesajian di dekat Bunut Bolong di Jembrana, Bali (Tribun Bali/ Ayu Dessy Wulansari)
“Saya jarang bawa tamu ke sini, kebetulan ini mereka sendiri yang mau. Sebelumnya mereka sudah cari tahu dulu tentang Bunut Bolong,” ujar Made yang tengah beristirahat di sebuah bale bengong milik warung sekitar.
Menurutnya, rute perjalanan menuju Bunut Bolong bukanlah ia yang menentukan sebagai tour guide, tapi atas dasar keinginan para tamunya.
Pantangan Untuk Jenazah dan Pengantin Baru
Keberadaan objek wisata satu ini pun tergolong masih asri.
Di sisi sebelahnya masih tampak hutan-hutan yang rindang.
Udara segar khas perbukitan pun masih cukup terasa di sini.
Beberapa warung lokal tampak hadir di sini, dua di sisi kanan jika sebelum Bunut Bolong, dan satu lagi di kiri jalan, tepat setelahnya.
Warung-warung sederhana ini pun menyediakan berbagai makanan, minuman, dan jajanan lokal dengan harga terjangkau untuk para pengunjung di kawasan Bunut Bolong.
Sekitar 83 km, jarak tempuh untuk mencapai lokasi di mana Bunut Bolong ini berada, jika datang dari arah pusat Kota Denpasar atau menghabiskan 2,5 jam perjalanan dengan berkendara.
Sebagaimana kawasan perbukitan, akses untuk menuju kawasan ini pun melalui jalanan yang cukup berliku, namun kondisi jalan ini tergolong baik dan mulus.
Calon Pengantin, Pengantin dan Jenazah Dilarang Melintas di Bawah Bunut Bolong
Menjadi objek yang dikeramatkan, tentunya ada beberapa aturan yang menurut penduduk setempat tidak boleh dilanggar.