News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Wisata Kalsel

Iwak Karing Sapat, Kudapan Khas Banjar: Rasanya Renyah, Dapat Digoreng Kering Tanpa Bumbu

Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Iwak karing sapat, kudapan khas Banjarmasin. Rasanya renyah saat digoreng tanpa bumbu.

Setelah itu, ikan dijemur hingga kering.

"Kalau cuaca panas menjemurnya tiga hari, kalau musim hujan bisa seminggu baru kering," katanya.

Setelah itu, barulah ikan digoreng hingga warnanya kekuningan.

"Paling enak jika digorengnya kering sekali. Rasanya akan makin sedap karena terasa sekali kriuk-kriuknya," lanjutnya.

Biasanya, ikan ini dan berbagai varian masakannya banyak ditemui di musim kemarau seperti sekarang ini.


Di antara yang menjual ikan sepat kering adalah Mini Market Dini di Jalan A Yani Km 4,5 nomor 399, Kelurahan Kebun Bunga, Kecamatan Banjarmasin Timur. (Banjarmasin Post/Yayu Fathilal)

 Sebab, air sungai mengering membuat ikan-ikan itu bermunculan ke permukaan air sehingga mudah ditangkap.

Proses pengeringannya pun mudah dan cepat karena cuacanya panas terus di siang hari.

"Biasanya, harga ikannya yang masih mentah di pasar lebih murah. Kalau sedang musim hujan, karena setoknya langka harganya jadi mahal," ujarnya.

Harganya di saat murah bisa mencapai Rp 40.000 per kilogram, Rp 5.000 per ons dan Rp 10.000 kalau beli hanya 1/4 kilogram.

Kalau sedang mahal, beli 1/4 kilogram harganya Rp 15.000.

Di toko-toko suvenir, biasanya juga banyak yang menjual ikan ini dalam bentuk kemasan.

Per bungkusnya dijual sekitar belasan ribu hingga puluhan ribu rupiah dan sudah siap dibawa sebagai buah tangan.

Penyuka iwak karing sapat adalah Anis. Dia paling suka jika ikan ini digoreng kering.

"Rasanya renyah, gurih dan pastinya mengundang selera makan. Kalau ada lauk ini, saya bisa makan dua piring," katanya.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini