Amplop pun ditaro di tas pinggang. (Tas pinggangnya sedang dalam posisi diselempangin di punggung)
Oke, terus jalan-jalan di bagian depan dan samping Night Market.
Liat baju-baju kinyis. Hotpants-hotpants gemez. Lipstick-lipstick glowing. Hitung-hitung cuci mata.
Juga kebetulan ada semacam pertunjukkan D'Terong show di panggung besar, tanpa kak Igun dan bang Ipul.
Nyanyi-nyanyi nggak jelas. Iya nggak jelas, kan nggak ngerti bahasa Khmer :D . Ada juga seperti bales pantun gitu. Gaje banget dah.
Lanjut, kami ke bagian belakang Night Market. Wisata kuliner! Yuhuu...
Dengan sigap milih makanan, yang semacam empek-empek. Ada yang sosis-sosisan kayak terong-terongan dildo.
Lidah keluar mendesis. Nyaris khilaf. Lalu, semuanya kami setorin ke penjual untuk digoreng, dan dihitung billing-nya.
Dan... Ketika ingin bayar....
Gleekkkk...
Deg deg... Deg deg...
Tas pinggang terbuka, melompong!
Amplop sakti harapan hidup raib, nggak ada.
Aduh maaaakkkk.....
Tiba-tiba darah langsung naik ke ubun ubun. Kaki kesemutan. Kepala keliyengan.
Kami berusaha tenang, ngambil nafas yang tertinggal.