Manager restoran sekaligus chef Tartufo, Francesco Solinas mengatakan, bahan-bahan yang dipakai untuk semua hidangan di restoran didatangkan dari Italia untuk menjaga keasilian cita rasa masakannya.
Dough pizza juga dibuat secara handmade atau tanpa bantuan mixer saat mengaduk adonan hingga menjadi kalis.
“Masak pizzanya juga masih tradisional karena pakai tungku dan api kayu. 1 Meter Pizza ini bisa dimakan sampai 8 atau 10 orang. Tomato sauce yang dipakai juga homemade,” ujar pria berkebangsaan Italia tersebut.
Olahan 1 Meter Pizza yang ditawarkan oleh Tartufo memiliki beragam jenis.
Galetto bercita rasa lembut sebagai hidangan pencuci mulut. (Tribun Bali/Ayu Dessy)
Seperti Campana, Ligure, Ortolana, Cinque Formaggi, Calabrese, Quottro Stagioni, Tonno, Puglia, Napoletana, Tartufo, Margherita, Frutii di mare, dan Tropical.
Bagi yang ingin mencicipi pizza tanpa isian daging, dapat mencoba Ortolana.
“Isi dari pizza ini ada terong, zucchini, paprika, mushroom, black olive, tomato sauce, dan keju mozarella,” kata Francesco.
Setelah selesai dibakar, pizza dipotong menjadi bentuk jajar genjang. Tekstur roti terasa renyah dan gurih.
Perpaduan rasa dari topping menambah kenikmatan pizza yang dihadirkan Tartufo.
Rasa asam dan segar dari saus tomat dan lelehan keju mozarella siap memanjakan lidah pengunjung.
Tartufo juga menyediakan olive oil yang ditempatkan dalam sebuah botol dan berisi chili flakes atau cabai kering.
Bisa dikatakan ini merupakan bumbu untuk penambah rasa pedas.
Di Italia sana, bumbu ini merupakan cara tradisional orang-orang saat menyantap pizza.
Selain 1 Meter Pizza, pizza lainnya yang dapat ditemui di restoran ini adalah 50 Cm Pizza.