Laporan wartawan Tribun Medan, Silfa Humairah
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Kawasan kuliner Merdeka Walk yang berada di jantung kota Medan menawarkan berbagai makanan modern yang ada di kota Medan.
Merdeka Walk selalu ramai khususnya pada malam hari.
Kalangan anak muda hingga para eksekutif kerap berkumpul menjadikan kawasan Merdeka Walk sebagai tempat nongkrong dan tempat pertemuan.
Merdeka Walk juga kerap dijadikan tempat digelarnya berbagai acara karena berdekatan dengan Lapangan Merdeka. (Tribun Medan/Silfa)
Wisatawan juga tak pernah melewatkan tempat tersebut untuk merasakan suasana Medan.
Pasalnya, Merdeka Walk tepat berada tidak jauh dari objek wisata sejarah kota Medan atau gedung history wajah kota Medan seperti titi gantung, kereta api tua, kantor pos, hingga Hotel INNA Dharma Deli.
Tentu hal itu menjadikan Merdeka Walk sebagai destinasi kuliner setelah berkeliling.
Walaupun berada di sekitar bangunan tua dan bersejarah, Merdeka Walk menawarkan suasana sebaliknya, yakni aneka restoran modern hingga hiruk pikuk malam yang glamor, jika pengunjung datang di malam hari.
Di sana pengunjung ditawarkan suasana modern, ada kerlap-kerlip lampu, menu modern, dan kegiatan komunitas anak muda seperti parkur, skateboard, dan freestyle ball.
Merdeka Walk juga kerap dijadikan sebagai lokasi event-event karena berdekatan dengan Lapangan Merdeka.
Berbagai kegiatan komunitas anak muda seperti parkur, skateboard, dan freestyle ball kerap dilakukan di tempat ini.
Oh ya, Merdeka Walk dalam bahasa Indonesia memang berarti Lapangan Merdeka, tapi entah mengapa masyarakat kota Medan membedakan sebutan lokasi kuliner yang berada di sekitar Lapangan Merdeka dengan Merdeka Walk.
Amalia, pegawai salah satu restoran di Merdeka Walk menuturkan jika akhir pekan, Merdeka Walk juga akan ramai dengan muda mudi yang pacaran.
"Puluhan jenis makanan tersedia di sini. Mulai dari dari makanan Barat, makanan Asia sampai makanan khas Medan. Harga makanan di sini cukup murah mulai Rp 15 ribu - Rp 50 ribu," katanya.
Para pedagang tidak hanya berasal dari Medan, ada yang dari Jakarta, Sulawesi, Yogyakarta, dan kota-kota lain di negeri ini.
Mereka menjajakan makanan khas dari daerah mereka masing-masing.
Menurutnya, persaingan juga membuat masing-masing restoran memberikan fasilitas berbeda-beda.
Ada restoran yang menyediakan wifi gratis, ada juga yang menawarkan area permainan anak-anak dan gallery shop.