Entah mungkin saja pemilik tempat makan yang satu ini mungkin saja seorang Janda, tapi buat yang lagi mampir di Cikini tempat yang satu sangat wajib untuk disinggahi, untuk ukuran sop yang mengandung daging sapi.
Kuah sop yang satu ini bagi saya mempunyai rasa yang cukup khas dibanding kuah sop biasa, karena ada campuran pala dan cengkeh di dalamnya.
Apalagi bagi yang biasanya kurang suka dengan daging tapi harus mengkonsumsi daging untuk kebutuhan kadar kolestrol, ada komposisi alternatif seperti telur puyuh, kentang dan bakso sebagai pendamping Iga yang bisa dikonsumsi.
Masih kurang puas? Ternyata si abang mucikari juga punya visi yang memenuhi kebutuhan orang besar, Sop Janda JUMBOOO. Iya, sengaja huruf "o" ditulis tiga kali, karena porsi si Janda jadi lebih banyak tiga kali lipat dibanding versi biasa. Juooosss!
Bosan dengan kuah sop, alternatifnya bisa coba sate maranggi.
Penjual Sop Janda di kawasan Cikini Jakarta Pusat.
Tapi ya karena saya kurang begitu suka dengan masakan yang beraneka daging-dagingan saya tidak terlalu tertarik mencobanya, karena sate maranggi sepertinya ya begitu-gitu aja.
Banyak beberapa kedai jalanan yang juga menyajikannya lebih joss, seperti yang ada di Cibubur.
Jadi, tak lengkap rasanya jika hanya membaca tulisan ini. Mampir sejenak di stasiun Cikini dan ketemuan sama Janda yang satu ini.
Nom... nom... nom...
(Kevinalegion/Kompasiana.com)