Beberapa tahun silam, kawasan ini ditertibkan oleh Pemerintah Kota Banjarmasin dan para pedagangnya direlokasi ke lokasi Pasar Tungging yang sekarang.
Kendati sekarang lapak para penjualnya tak lagi di tepi Jalan Belitung dan pembeli tak lagi harus menunggingkan pantat mereka saat bertransaksi, namun nama Pasar Tungging sudah sangat melekat sehingga kawasan relokasinya tetap saja dinamai Pasar Tungging.
Barang-barang yang dijual di sini biasanya dipasok dari Jawa.
Ragam barang yang dijual pun biasanya mengikuti tren fashion yang sedang berlaku.
Seorang penjualnya adalah Fatimah yang berdagang jilbab.
Banyak ragam jilbab yang dijualnya, mulai dari yang segi empat, pasmina, dan sebagainya.
"Biasanya pembeli saya dari kalangan mahasiswa. Biasanya mereka kan anak-anak kos, ingin lebih irit sukanya yang murah namun kualitasnya bagus," paparnya.
Pedagang lainnya, Yuni, menjual berbagai macam busana dari kaus, celana jins, jaket hingga blazer.
Pembeli yang kerap ke tokonya dari beragam kalangan.
"Ada yang tua hingga muda. Rata-rata alasannya ke pasar ini sama, ingin barang murah namun kualitas bagus," jelasnya.
Pasar ini ramai dikunjungi di malam hari.
Tak tiap malam kondisinya selalu ramai.
Jika ingin kemari, sebaiknya tidak di saat malam bulan puasa atau menjelang perayaan Idul Fitri.
Di saat-saat itu, biasanya pasar ini sangat padat bahkan berdesakan.