TRIBUNNEWS.COM - Cinta tak pernah berdusta. Seperti juga ketika semangkuk pho hangat diam-diam menyimpan potongan buntut yang gurih, empuk, dan kenyal. Bagaimana mungkin kita mendustai kenikmatan seperti itu?
Pencinta masakan pho mungkin akan langsung menyunggingkan senyum ketika mendapati potongan buntut dalam kaldu yang berkilat-kilat menggoda.
Tak hanya potongan buntut, tetapi ada juga bakso dan lembaran daging sapi yang diiris tipis. Apakah ini semacam pho yang berpoligami? Entahlah.
Bersamanya hadir pula sayuran pendamping yang segar dan aromatik, yakni basil, cilantro, dan kecambah. Sayuran mentah ini memberi bunyi-bunyian kres yang indah ketika kita melumatnya.
Mi beras putih yang lembut kenyal di balik irisan-irisan daging tadi menyempurnakan semuanya. Satu porsi-yang ternyata berukuran besar-cukup membuat kita keenakan hingga lunglai.
Salah satu sajian di Resto Yeu Saigon Cafe.
Menu pho yang diperkaya buntut itu bisa kita jumpai di restoran Vietnam yang baru dua bulan berdiri, Yeu Saigon Cafe.
Dari segelintir restoran Vietnam di Jakarta, Yeu Saigon Cafe boleh dibilang unggul dalam ragam menu dan keseriusannya menghadirkan masakan.
Restoran ini berada di Gran Rubina Business Park di kawasan Rasuna Epicentrum Kuningan, Jakarta Selatan.
Kata "yeu" dalam nama restoran Yeu Saigon Cafe berarti 'cinta' dalam bahasa Vietnam.
Sebab, restoran ini memang dibuat dengan latar belakang rasa cinta dua pemiliknya pada masakan Vietnam. Keduanya adalah Praba Madhavan dan Le Thi Tuyet Mai.
"It's all about love. Kami ingin orang yang makan di restoran ini dapat merasakan cinta dalam masakan kami," kata Praba.
Praba yang pernah lima tahun tinggal di Ho Chi Minh City amat menyukai masakan Vietnam. Sayangnya, ketika bekerja dan tinggal di Jakarta, ia tak bisa menemukan masakan Vietnam yang senikmat ia rasakan di negeri itu.
Oleh karena itu, mereka berdua bertekad mendirikan restoran Vietnam sekalipun bisnis utama Praba dan Mai bukanlah kuliner.
Selain pho, kita bisa menjumpai 61 menu Vietnam lainnya di Yeu Saigon Cafe. Semua masakan diramu oleh dua chef asal Vietnam dan dibantu asisten-asistennya orang Indonesia.