Di pasar yang menjadi etalase kuliner setempat, banyak dijumpai singkong, biji jagung, jewawut, sorgum, keladi, uwi, dan berbagai jenis palawija dan umbi lainnya.
Jenis-jenis bahan pangan ini biasanya dimakan sebagai pengganti atau campuran nasi.
Seperti, serpihan jagung yang dicampur dengan beras lantas diaron dan dikukus bersama.
Ada pula yang dijadikan penganan ringan, seperti jagung titi, yakni tumbukan biji jagung di atas batu yang kemudian disangrai. Penampilannya seperti jagung berondong (pop corn).
"Kalau mau terasa kenyang lama, kasih banyak ini campur beras," kata Yuliana, seorang pedagang sambil menunjuk serpihan biji jagung.
Diungkapkan Sylvester Hurit, staf pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Flores Timur, dahulu kala jauh lebih banyak jenis umbi-umbian yang disantap.
Seiring waktu, dengan semakin dominannya konsumsi beras, tinggal umbi jenis tertentu yang masih sering dimakan. (Sri Rejeki)