Setidaknya, bisa sanger arabika dan ice cream arabika.
Dua varian ini yang paling diburu oleh pembeli.
“Untuk sanger kami mencampurkan arabika, susu dan sedikit teh. Sedangkan untuk ice cream arabika, kami mencampur kopi, ice crem dan susu. Jika tidak pakai susu, rasanya terlalu pahit. Tidak cocok di lidah kita,” sebut Irwan Taufik, peracik kopi di lokasi itu.
Untuk harga, jangan khawatir, sangat terjangkau.
Di sini masih ada kopi yang dijual seharga Rp 5.000 per cangkir.
Ada juga harga puluhan ribu, tergantung varian apa yang dipilih pengunjung.
Peracik kopi Gayo sedang membuat kopi di Taman Simpang Legos, Kota Lhokseumawe, Aceh, Jumat (2/10/2015). (KOMPAS.COM/MASRIADI)
Saat azan berkumandang pengunjung meninggalkan lokasi itu.
Usai salat, taman itu kembali ramai. Mereka dari berbagai latar belakang, usia dan profesi menyesap kopi.
Kini, silakan menikmati kopi gayo di Taman Legos.