Ada juga yang sekadar duduk bersantai menikmati makanan di tepi sungai Martapura sembari melihat-lihat kendaraan sungai yang melintas.
Bahkan, para penumpang perahu yang lewat pun ada juga yang memanfaatkan momen saat lewat di depan patung ini untuk berfoto.
Mereka sengaja mengeluarkan tongkat narsis, kamera HP atau bahkan kamera DSLR bagi yang sedang kebetulan membawanya untuk menjepret si patung kera ini.
Patung senilai 2,6 miliar rupiah ini dibuat oleh Pemerintah Kota Banjarmasin dan diletakkan di siring tepi Sungai Martapura. (Banjarmasin Post/Yayu)
Hewan bernama latin Nasalis Larvatus ini dibuat berupa patung dalam posisi duduk sembari menggaruk kepala dan tangan satunya lagi memegang serenteng buah rambai.
Rambai adalah buah khas hutan Kalimantan yang merupakan makanan favorit bekantan.
Ke depannya, direncanakan patung ini bakal bisa memuntahkan air ke Sungai Martapura seperti patung singa Merlion di Singapura.
Di tengah mulut patung bekantan yang tampak menganga itu sudah ada sejenis pipa kecil tempat keluar airnya nanti.
Namun sekarang belum bisa dilihat pemandangan patung ini memuntahkan air karena memang belum sepenuhnya jadi.
Walau siringnya belum jadi, namun daerah di sekitar patung ini kerap dipenuhi pengunjung hingga dini hari.
"Hampir tiap hari ramai dikunjungi warga. Dari pagi hingga hampir subuh sekitar pukul 02.00 Wita pengunjung datang silih berganti, nonstop," jelas seorang penjaga parkir di situ.
Di sana mereka biasanya berfoto-foto.
"Tengah malam pun mereka berfoto-foto di situ," terangnya.
Seorang pengunjung, Ahmad, tampak sibuk berfoto dengan latar patung tersebut.
Daya tarik patung ini menurutnya luar biasa karena baru ada di Kalimantan Selatan.