Agustus lalu, pengelola Waterton Canyon di Colorado bahkan terpaksa menutup taman nasional itu setelah sejumlah orang kepergok berada terlalu dekat dengan binatang-binatang buas—untuk berpose swafoto.
Dikutip dari BBC Indonesia, manajer rekreasi taman itu, Brandon Ransom mengatakan, "Kami melihat orang-orang menggunakan tongkat selfie, dan berusaha sedekat mungkin dengan beruang, terkadang cuma dalam jarak 3 meter."
Di Yellowstone National Park, sudah lima kali kejadian pembuat foto swafoto ditanduk bison.
Terkait tingginya angka kematian akibat swafoto ini, di Rusia, kementerian dalam negeri sampai meluncurkan kampanye khusus untuk memperingatkan, "memotret diri sendiri bisa membahayakan jiwa Anda."
Sementara itu di Paris, Perancis, para pengelola museum sedang mempertimbangkan untuk melarang penggunaan selfie stick alias tongsis (tongkat narsis) oleh pengunjung.
Alat berupa tongkat panjang yang diujungnya bertengger itu dikhawatirkan bisa menyenggol atau jatuh dan menimpa aneka benda seni yang tersimpan di museum sehingga merusaknya.
Bahkan di Korea Selatan, pengguna tongsis yang belum diregistrasi bahkan bisa dikenakan denda sebesar belasan ribu dollar AS.
Di Indonesia, tren swafoto tak kalah populer dengan di negara-negara lain.
Penggunaan tongsis juga merajalela seperti jamur di musim penghujan.
Dilansir dari Kompas.com, Don Hasman, seorang fotografer senior berpendapat swafoto sebenarnya tak bermasalah selama dilakukan untuk dokumentasi pribadi.
"Foto-foto hasil swafoto di alam bebas yang dipertunjukkan ke khalayak luas kebanyakan bertendensi hanya untuk eksistensi tanpa ada unsur pengetahuan," ujarnya.
Don juga menjelaskan ketika bertualang, lebih baik mengambil momen-momen yang bermanfaat bagi orang lain jika ingin fotonya disebarluaskan.
Ia memberikan contoh seperti flora dan fauna yang ada jika sedang menjelajah alam bebas.