Kupu-kupu memiliki siklus kehidupan yang terbilang cukup unik dan sering dikenal dengan sebutan metamorfosis.
Satu imago atau kupu-kupu dewasa harus melewati berbagai tahapan dan bentuk yang bisa menghabiskan waktu sebulan lebih, tergantung dari jenisnya.
Lamanya waktu yang dibutuhkan untuk menjadi kupu-kupu tentu menarik untuk diketahui.
Kepompong. (Tribun Bali/Ayu Dessy)
“Kupu-kupu memiliki empat tahapan hidup. Pertama dari telur yang kemudian berubah menjadi larva. Setelah itu mengubah dirinya menjadi kepompong, yang mana tahapan ini biasa disebut meditation stage dan terakhir adalah menjadi kupu-kupu dewasa,” papar Witara.
Dari lobi utama berjalan ke sisi kiri untuk menuju kandang raksasa yang dihuni sekitar 500 kupu-kupu.
Begitu memasukinya, pengunjung bisa langsung melihat kupu-kupu beterbangan dan melihat keindahan corak sayapnya.
Di tempat inilah menjadi rumah bagi kupu-kupu dengan taman luas yang dipenuhi aneka jenis bunga dan pepohonan.
“Bunga selalu menarik perhatian kupu-kupu karena mereka memakan nektar dari bunga itu. Di sini kita ada bermacam jenis bunga sebagai makanan utama kupu-kupu. Saya sengaja memilih bunga yang tidak mengenal musim sehingga kupu-kupu bisa bertahan hidup di semua musim, baik hujan maupun kemarau,” katanya.
Selain bunga sebagai sumber makanan dari kupu-kupu, pihaknya juga menanam tumbuhan yang dijadikan sumber pakan untuk ulat.
Satu di antaranya adalah pohon jeruk dan sirsak.
Kupu-kupu dewasa akan memilih tempat untuk bertelur yang bisa dijadikan sumber pakan anak-anaknya kelak.
Jika pengunjung beruntung, mereka bisa melihat bagaimana proses kupu-kupu mengeluarkan telur-telurnya dan menempel pada daun.
Ketika telur itu menetas, daun-daun tersebut akan dimakan oleh ulat.
“Sayang karena sekarang musimnya sangat panas, perkembangbiakannya lambat. Yang baik itu setelah musim penghujan karena udara yang masih sejuk dan tanah juga tidak terlalu panas, serta pakan kupu-kupu masih banyak. Kupu-kupu akan berkembang bila ada pakannya,” ucapnya.