1. Desa Adat Bannada
Berada di paling ujung utara pulau Karakelang, Desa Bannada ditetapkan sebagai desa adat oleh pemerintah Kabupaten Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara.
Kearifan lokal kerajaan Talaud atau Porodisa yang tetap terjaga hingga saat ini menjadi alasan kenapa pemerintah menyematkan gelar tersebut.
Masyarakat desa yang berada di kawasan pulau terluar Indonesia ini terus memelihara pesan para leluhur.
Selain terus menjaga kearifan lokal, pesan leluhur yang terus dipelihara yakni menganggap setiap tamu yang datang adalah saudara.
Para petua adat, masih menyimpan barang-barang peninggalan sejarah kerajaan Porodisa terdahulu.
Desa ini memang sangat tradisional, perkembangan zaman tak mampu menggerus budaya yang telah turun temurun dipelihara.
Kondisi desa sangat sederhana, hanya beberapa rumah yang punya pasokan listrik.
Masyarakat setempat pun masih sangat memercayai hal-hal yang berbau mistik.
Ketika bertanya-tanya pada masyarakat di kawasan yang lebih maju seperti di Kecamatan Melonguane dan Beo yang berada di kabupaten yang sama, bagaimana kondisi Desa Bannada ini, banyak yang mengernyitkan dahi.
Desa ini dikenal dengan mistiknya yang kuat, dan terus mendapat wanti-wanti agar berhati-hati di sana.
Desa ini pula menjadi pusat bagi warga yang ingin berilmu seperti kekebalan tubuh dan lainnya.
Mendengar kata Bannada, yang terlintas yakni mistik yang kuat.
Namun kengerian dan keangkeran desa Bannada hanya sebatas ekspektasi orang-orang yang mungkin belum mengenal dengan jauh bagaimana kondisi masyarakatnya.
Di sini, masyarakat sangat ramah kepada orang baru.
Senyuman hangat, yang mempertontonkan deretan gigi yang mengunyah pinang sering dijumpai.
Bahkan untuk sekadar bercanda, warga di sini sangat mudah tertawa.