3. Goa Weta
Karakelang punya pesona goa stalaktit dan stalakmitnya.
Goa itu bernama Weta, yang dinamakan penduduk sekitar.
Weta ini diambil dari nama orang yang menemukannya sewaktu penjajahan Jepang dulu.
Dari cerita masyarakat, goa ini merupakan saksi bisu persembunyian warga Talaud dari tentara Jepang pada waktu itu.
Mereka tinggal berbulan-bulan di dalam goa untuk menghindari tentara Jepang, dan hanya keluar jika waktu malam.
Goa ini mempunyai panjang sekitar 400 meter dan tembus ke ujung goa lainnya di perbukitan.
Cahaya matahari tak tembus di goa ini, sehingga untuk ke sini disarankan membawa penerang. Kepakan sayap kelelawar kecil yang sering muncul tiba-tiba menjadi kejutan bagi pengunjung.
Terlebih variasi stalaktit dan stalakmitnya sungguh memberi sensasi petualangan yang seru.
Kondisi alam di sekitar goa Weta masih sangat natural, berada di tengah hutan.
Banyak tumbuh pohon besar serta rumput dan lumut.
Menyusuri hutan, jalan setapak menurun kemudian menghantar sampai ke pintu goa, yang untaian stalaktit bergradasi dari abu-abu ke hijau langsung kelihatan.
Lebar goa yang berukuran sekitar tiga meter memudahkan untuk mengeksplorasinya.
Di bawahnya air dingin menunggu, sebatas pinggang hingga ke arah dalam goa.