Wisatawan juga mendapatkan keamanan serta listrik dan beberapa jaringan seluler untuk beberapa provider.
Beberapa bulan belakangan, listrik sudah masuk dan bisa wisatawan nikmati untuk melihat alam dengan sedikit penerang dari lampu.
Arni, penjaga penginapan, menuturkan sudah lebih dari 8 bulan listrik sudah masuk dan cukup menjadi penerang untuk lampu di kamar pengunjung penginapan.
"Penginapan ini sudah ada sejak beberapa tahun lalu, tapi sebelumnya hanya menggunakan lampu teplok atau genset untuk penerang ruangan. Kini listrik sudah masuk dan bisa menerangi setiap kamar di penginapan ini," katanya.
Menurut Arni, penginapan juga menawarkan restoran dengan menu makanan tradisional, western dan asia.
"Kami juga tawarkan aneka menu makanan, karena banyak turis yang datang dari penjuru negara, sehingga kami juga menyediakan banyak jenis makanan dari beragam negara," katanya.
Harga makanan beragam mulai Rp 15 ribu hingga Rp 50 ribu. Begitu pula dengan penginapan hanya berkisar Rp 100 ribu hingga Rp 300 ribu.
Menurut Arni, wisata Tangkahan diminati turin mancanegara juga lokal. Biasanya ada juga kegiatan mahasiswa seperti penelitian atau praktik studi tour ke alam.
Bagi wisatawan yang tertarik menjelajahi alam TNGL, ada pemandu yang siap memandu dan menunjukkan surga yang tersembunyi di dalam TNGL, seperti air terjun, goa dan sumber air panas.
Hanya perlu mengeluarkan Rp 100 ribu hingga Rp 250 ribu, wisatawan bisa menjelajahi alam TNGL untuk biaya pemandu dan sewa ban dan pelampung untuk menyeberanyi sungai.
Untuk mencapai lokasi objek wisata tersebut wisatawan harus menempuh perjalanan sekitar 4 jam dari Medan atau Bandara Internasional Kuala Namu dengan menggunakan Bus Damri sampai Terminal Pinang Baris.
Lalu, dilanjutkan dengan Bus Pembangunan Semesta dengan membayar Rp 25.000 untuk sampai di Tangkahan.
Atau sekitar 3-4 jam mengendarai sepeda motor.
Untuk diketahui, kini akses menuju Tangkahan sudah tidak sesulit tahun lalu.