Keunikan kopi khop
Seperti namanya, kopi khop atau kopi terbalik menggunakan gelas yang diposisikan terbalik di atas piring kecil.
Sebuah sedotan akan membantu kita untuk menyesap tetes-tetes kenikmatan dari celah gelas.
Tak perlu khawatir, meskipun tidak disaring sama sekali seperti umumnya kopi Aceh yang disaring berulang-ulang, ampas bijih kopi tidak akan terminum karena posisinya mengapung di atas gelas.
Kedai Kopi Tubruk & Arabica menawarkan varian rasa berupa kopi khop original, kopi khop susu, kopi khop susu coklat, dan tower.
Menawarkan dua versi: panas dan dingin.
Untuk menikmati secangkir kopi khop cukup merogoh kocek antara Rp 5 ribu – 11 ribu saja.
“Penikmatnya bukan hanya orang Meulaboh-Aceh Barat, tapi juga dari kabupaten/kota lain dan juga turis asing. Rata-rata pengunjung datang karena penasaran dan selalu ingin kembali karena ketagihan,” ujar Yudi sumringah.
Dalam sehari Kedai Tubruk & Arabica menghabiskan 4-5 Kg bijih kopi atau setara 160-200 gelas kopi.
Yudi bersama lima orang kawannya merupakan pebisnis muda yang awalnya penikmat kopi.
Ia mengaku tak mewarisi bakat meracik kopi dan tak mempunyai latar belakang seorang pebisnis.
Para anak muda yang masih tercatat sebagai mahasiswa Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) banda Aceh tersebut merintis usahanya dengan rajin mengikuti festival dan pameran yang dihelat pemerintah.
Terhitung sejak 2013, dari satu perhelatan ke perhelatan kopi mereka pun mendapat sambutan hangat dari pengunjung.