“Tangga ini diprakarsai oleh adik-adik pemuda Jaga Baya di sini dengan mencari dana dan sebagainya. Tempat ini merupakan tempat pesucian, kalau ada odalan untuk mengambil toya. Sedangkan untuk air terjun sendiri baru dibuka sekitar 2,5 bulan lalu,” ujar warga desa setempat, Dewa Nyoman Oka belum lama ini.
Sesampai di bawah, suara derasnya aliran air makin terdengar jelas.
Pengunjung menuruni beberapa pijakan alami karena terbuat dari bebatuan yang ada di sekita air terjun.
Pesona dan keelokan Air Tejun Kanto Lampo menjadi daya tarik tersendiri.
Suasananya yang masih asri dan sejuk dengan dikelilingi hutan alami.
Air yang jatuh menghantam bebatuan hitam yang tersusun acak sehingga menghasilkan cipratan air dari segala sisi.
Air yang masih jernih dan bersih, cocok sebagai tempat melepas penat
Meski tergolong obyek wisata alam baru, sudah banyak pengunjung yang datang ke tempat ini, terutama di akhir pekan.
Ada yang sekadar mengambil latar air terjun untuk berfoto atau basah-basahan dengan berenang dan merasakan kesegaran di Air Terjun Kanto Lampo.
Seperti pengakuan seorang pengunjung bernama Kusuma Widya yang datang bersama tiga temannya.
Wisatawan bersenang-senang di Air Terjun Kanto Lampo di Gianyar, Bali
Ia mengetahui keberadaan Air Terjun Kanto Lampo dari beberapa postingan foto di jejaring sosial.
“Kita penasaran sama tempatnya kayak gimana. Aku sih lihat di Instagram fotonya bagus-bagus. Begitu sampai di sini, tidak mengecewakan karena memang air terjunnya bagus. Masih alami dan jalan ke sini tidak terlalu sulit,” ungkap gadis berusia 18 tahun yang berasal dari Denpasar.
Bisa Berendam di Sungai
Keindahan Air Terjun Kanto Lampo diikuti oleh sungai yang berada di sekitarnya.