News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Wisata Aceh

Ini yang Membuat Kue Cubit dan Burger Berasa Beda di Bengkel Cemilan di Aceh

Editor: Agung Budi Santoso
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suasana bersantap di Bengkel Cemilan di Banda Aceh.

Laporan Wartawan Serambi Indonesia, Nurul Hayati

TRIBUNNEWS.COM, ACEH – Terilhami dari filosofi bengkel, Candra lantas membangun sebuah tempat makan yang membuatnya bebas bereksperimen.

Di sini pengunjung bebas meminta modifikasi aneka cemilan yang ditawarkan.

Mulai dari cemilan berselera dunia seperti burger hingga kudapan tradisional berupa kue cubit.

Minumannnya mulai dari yang standar seperti aneka jus hingga minuman khas Bengkel Cemilan yang diracik khusus untuk pengunjung berupa three layers lacy (minuman tiga rasa).


Omelet di Bengkel Cemilan di Banda Aceh.

Komplit.

Modifikasi Menu

“Kuncinya terletak pada topping yang memungkinkan kita untuk mix and match,” ujar salah seorang pemilik Bengkel Cemilan, Candra.

Harga yang dibanderol mulai Rp 5 ribu – Rp 30 ribu.

Namun rata-rata kisarannya adalah Rp 15 ribu, tergantung pada topping cemilan.

Rekomendasi dari Bengkel Cemilan di antaranya kuro burger atau burger hitam ala Jepang dan roti coklat leleh.

Kuro burger berwarna hitam karena menggunakan tinta cumi sehingga lebih bergizi dengan tekstur yang lebih lembut.

Sedangkan roti yang dipanggang di atas bara dengan coklat batangan didalamnya menghasilkan citarasa khas dan berbeda.

Hmmm... yummy.

Pelaku usaha kuliner ini mengaku terinspirasi dari bepergian ke luar daerah.

Sejak didirikan tempat ini baru berumur dua bulanan.


Sajian burger di Bengkel Cemilan di Aceh.

Pun begitu tempat kongkow ini cukup populer, terutama di kalangan anak muda.

Tak hanya pribumi, namun Chinesse juga banyak yang doyan kemari.

Lokasi dan waktu

Bengkel Cemilan berlokasi di Jalan Iskandarmuda No. 11B Desa Blang Oi, Kecamatan Meuraxa, Kota Banda Aceh.

Searah dan tak terpaut seberapa jauh dengan Museum Tsunami.

Tempat ini buka mulai pukul 16.30 – 22.00 WIB.

Berkapasitas 60 orang dan tak pernah sepi pengunjung.

Atmosfer

Tribun Travel yang menyambangi Bengkel Cemilan pada Selasa (17/11/2015) sore mendapati tema bangunan yang dirancang sesuai dengan nama tempatnya.

Mejanya berupa ban mobil berlapiskan papan dengan tulisan brand makanan di atasnya.

Sementara kursinya adalah kayu-kayu yang diikat dengan tali temali.

Pagar kayu yang menjadi pemisah dengan jalan raya juga menegaskan konsep yang sama.

Terbagi atas dua area yaitu, area setengah terbuka di teras dan area terbuka berupa selasar yang langsung menghadap jalan raya.


Bengkel Cemilan di Banda Aceh.

Berdiri di atas lahan sempit dan harus berbagi ruang dengan dapur.

Pun begitu, anda tetap menemukan suasana lega di sini.

Itu karena Bengkel cemilan dirancang semi out door dengan set meja yang dibuat rendah.

Pendaran lampu yang bergelantungan menciptakan suasana temaram.

Cocok untuk tempat nongkrong.

Bengkel Cemilan tidak hanya didedikasikan untuk kaum muda, tapi juga untuk anda sekeluarga.

Video rahasia nasi goreng sedap ala Jepang:



Video ikan digoreng dan dibumbui hidup-hidup di resto Jepang

 
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini