Di antaranya ada di Pasar Terapung di dekat Menara Pandang, Jalan Kapten Pierre Tendean, Kelurahan Gadang, Kecamatan Banjarmasin Tengah, Kota Banjarmasin, kode pos 70123, Kalimantan Selatan.
Di antara puluhan penjual yang berjualan di sana, penjual kambang tigarun ini pun hanya satu, yaitu Hasnah.
Kambang tigarun yang dijualnya pun hanya beberapa bungkus.
Sebungkus dijualnya Rp 7.000.
"Ini pun saya beli juga di orang lain. Penjualnya di Pasar Terapung Lokbaintan, Kabupaten Banjar situ. Dia punya kebun tigarun. Di Lokbaintan pun setahu saya hanya dia penjual sayur ini," ujar perempuan berkulit coklat ini.
Dia biasa berjualan di pasar ini tiap Sabtu dan Minggu.
Di hari-hari biasa, dia berjualan di Pasar Terapung Lokbaintan.
Penjual menunjukkan sayur kambang tigarun khas Banjar, di tepi sungai terapung di Banjarmasin.
"Saya baru sekali ini menjual kambang tigarun ini, soalnya barangnya susah. Itu pun tak sengaja juga saya bertemu penjualnya di Lokbaintan situ, terus saya beli lantas saya jual lagi di sini," sebutnya.
Membuat sayur kambang tigarun ini ternyata tak susah.
Setelah dipetik dan dicuci hingga bersih, rendam saja di air hangat.
"Airnya pun harus yang baru dimasak supaya sayurnya segar saat disantap. Kalau pakai air yang sudah dingin tak bisa, nggak nikmat lagi," sebutnya.
Proses perendamannya pun harus lama, yaitu berhari-hari.
Kalau kata orang Banjar, proses perendaman sayur selama berhari-hari disebut dijaruk.
"Terkadang ada juga yang menyebut sayur ini dengan nama Jaruk Tigarun," katanya.