Kalau di Jakarta ada kawasan wisata Pantai Ancol, di Kota Jambi juga ada kawasan wisata dengan nama sama, Ancol. Apa bedanya?
Laporan Wartawan Tribun Teguh Suprayitno
TRIBUNNEWS.COM, JAMBI – Jambi dikenal punya gunung tinggi, danau indah, laut biru dan hijaunya hutan hujan tropis.
Ia juga punya sungai terpanjang di pulau Sumatera, Sungai Batanghari.
Masyarakat Kerajaan Melayu menggunakan sungai Batanghari sebagai sumber kehidupan, pusat perdagangan dan jalur transportasi.
Perahu-perahu ketek yang siap melayani berkeliling-keliling Sungai Batanghari di Jambi.
Yi-Jing—biksu asal Thingkok—juga menggunakan jalur sungai Batanghari pergi ke Nalanda—India.
Berkembang waktu, sungai Batanghari justru dikenal sebagai tempat wisata. Tiba sore, akan ada ratusan orang berkumpul di tepian sungai menikmati sunset.
Perahu-perahu ketek sesekali menepi, menaikkan penumpang dan kembali mengaliri sungai.
Banyak orang menggunakan perahu ketek agar bisa melihat sunset dengan terang benderang. Terutama mereka yang hobi fotografi.
Perahu-perahu ini bisa Anda sewa beberapa waktu. Anda yang ingin menyewanya harus pandai jadi juru lobi, agar sang kemudi rela memberikan Anda harga yang murah.
“Minimal Rp 50 ribulah sejamnya, tapi itu tergantung rundingannya,” kata Usman, penambang perahu ketek. Dia kerap mangkal di pelabuhan Ancol, Kota Jambi.
Bila Anda punya selera dengan langit fajar atau pagi saat matahari terbit, Anda juga bisa menggunakan perahu ketek untuk mengabadikan gambar atau sekadar menikmatinya.
Ada tiga jembatan yang menjadi favorit fotografer untuk mengambil momen sunset dan sunrice. Jembatan pendestrian, jembatan Aurduri I dan jembatan Aurduri II.
Bila objek yang ingin Anda foto adalah jembatan Pendestrian, Anda tak pelu repot-repot sewa ketek, sebab pelabuhan Anjol persis di bawah jembatan Pendestrian.
Namun bila ingin mengabadikan langit fajar di jembatan Aurduri II, Anda perlu menyewa ketek untuk sampai ke sana.