Yaitu dimsum vegan yang menjadi andalan Mai3 Cafegan.
Setidaknya ada 15 macam dimsum yang bisa dicoba di tempat ini.
“Dimsum di sini semuanya homemade. Cari di luar yang sesuai untuk vegan itu susah. Jadi ada ide untuk bikin dimsum yang vegan. Kalau cari di pasaran juga ada, tapi kita tidak tahu ada bahan pengawetnya atau tidak yang bisa merusak tubuh,” kata Nathalie.
Mulai dari siomay, hakao, mantao, bakpao, dan masih banyak lagi tersedia di Mai3 Cafegan.
Dimsum disajikan dalam wadah bundar dari jalinan bambu.
Filling atau isiannya dibuat dari sayuran, jamur, dan kacang-kacangan.
“Kalau di luar siomay kan sudah banyak. Tapi siomay mushroom yang vegan masih jarang,” lanjutnya.
Sama halnya dengan bakpao.
Walaupun tidak menggunakan telur, namun kulit bakpao memiliki tekstur yang sangat lembut.
Satu di antaranya ada bakpao ungu atau purple rose yang dibuat dari ubi ungu.
Bentuknya dibuat menyerupai kelopak bunga mawar berwarna ungu karena menambahkan sari ubi ungu, bukan dari pewarna.
Bakpao yang masih terasa hangat, ketika disobek berisi ubi ungu yang sudah dihaluskan. Tidak hanya kulitnya saja, isiannya pun juga lembut dan rasa manisnya pas di lidah. (*)