Sedang untuk tongseng memiliki kuah yang pekat dan berbumbu kuat, raasa kuahnya sedikit manis dan berkaldu.
Daging kambingnya pun cukup empuk, karena Pak Kribo menggunakan kambing berusia 8 bulan hingga satu tahun.
"Umur kambing 8 bulan hingga satu tahun adalah umur kambing dengan rasa paling enak saat disembelih. Dagingnya masih empuk, dan rasanya sudah gurih," ujarnya.
Untuk gulainya, rasanya gurih yang berasal dari santan yang menjadi kuah masakan tersebut, dan bumbu-bumbunya sangat terasa.
Rasa masakan bapak empat orang anak tersebut semakin nikmat karena masih menggunakan tungku berbahan bakar arang.
Dalam sehari Pak Kribo menyembelih dua ekor kambing sebagai bahan baku ketiga jenis olahannya tersebut.
Sebagai warung yang menjual olahan daging kambing, Pak Kribo tidak memasukan menu sate yang selama ini lazim ada disetiap tempat makan yang menjual olahan daging kambing.
2. Sate Klathak Pak Pong
Sate klatak. (Kompas.com)
Menikmati sisi romantisme Yogyakarta bisa melalui berbagai cara.
Salah satunya, bisa sambil menikmati beragam sajian kuliner.
Di Kota pelajar ini terdapat jenis sate yang sangat terkenal dan sangat khas Yogyakarta, yakni sate klatak.
Sate ini banyak dijumpai di daerah Bantul, khususnya di kawasan Jejeran.
Sate klatak adalah masakan sate dengan bahan dasar daging kambing muda yang disajikan bukan dengan tusuk yang terbuat dari bilah bambu seperti lazimnya masakan sate.
Sate ini justru disajikan dengan tusuk berupa jeruji sepeda kayuh yang terbuat dari batang besi.