Di daerah Yogyakarta, khususnya di Kabupaten Bantul terdapat beberapa warung sate yang cukup terkenal, dan satu diantaranya adalah warung sate "Sor Talok".
Sor adalah kependekan dari Ngisor yang berarti bawah, dan talok adalah sebutan masyarakat jawa terhadap buah kersen.
Warung makan yang berada di Dusun Code, Kelurahan Trirenggo, Kecamatan Bantul, Kabupaten Bantul tersebut cukup terkenal di kalangan masyarakat Bantul.
Karena kelezatan olahan daging kambingnya, Bondan Winarno dan beberapa pesohor lainnya pernah mampir di sana.
Sate kambing adalah menu andalan tempat makan yang satu ini.
Seperti sate klathak, sate kambingnya ditusuk menggunakan ruji baru kemudian dibakar di atas arang.
Jika sate klathak disajikan tanpa bumbu, untuk sate Sor Waru ini disajikan bersama sambel kecap.
Penggunaan jeruji sepeda untuk membakar sate bertujuan membuat daging matang hingga bagian dalam, karena besi bersifat menghantarkan panas.
Sambel kecap yang terdiri dari potongan bawang merah, cabai rawit, merica bubuk, dan kecap berpadu pas dengan gurihnya daging kambing.
Sate disajikan tidak dengan tusuknya, tetapi telah dilepas dan disajikan di atas piring.
Selain disajikan bersama sambal kecap, disediakan pula irisan kobis, mentimun, dan tomat yang membuat rasa sate lebih segar.
Satu porsi sate ukurunya cukup besar, dan potongan dagingnya pun besar-besar.
Watingah pemilik warung sate kambing Sor Talok menceritakan dia telah berjualan sate kambing lebih dari 30 tahun.
4. Sate Petir Pak Nano
Sate petir adalah warung sate kambing yang terletak di Jalan Lingkar Selatan Yogyakarta, tepatnya berada di dusun Menayu, Kelurahan Tirtonirmolo, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul ini menyajikan sate kambing dengan rasa yang ekstra pedas.
Sate kambing yang ada di warung tersebut sebenarnya hampir sama dengan kebanyakan sate kambing.
Daging kambing dibakar di atas bara api kemudian disajikan bersama sambal kecap.
Tetapi yang membedakan dengan sate kebanyakan adalah irisan cabai rawitnya yang sangat banyak, sehingga rasanya menjadi begitu pedas.
Selain irisan cabai, disambal kecap tersebut juga terdapat irisan bawang merah, tomat, dan kobis.
Ada tambahan lain yang jarang ditemui disambal kecap pada hidangan sate kambing di tempat lain, yakni irisan daun jeruk.
Rasa daging kambing yang empuk, berpadu dengan manisnya kecap, serta pedasnya cabai.
Rasa tersebut semakin segar dengan adanya irisan daun jeruk.
Pengunjung bisa memesan tingkat kepedasannya.
Penamaan level pedasnya pun terbilang unik, mulai dari level PAUD (Pendidikan Anak Usai Dini), Play Group, hingga level profesor.
Selain sate, di warung makan ini pengunjung bisa memesan beberapa olahan daging kambing lainya, seperti tongseng, gulai, sate klatak, dan nasi goreng.
Beragam olahan tersebut juga disajikan dengan citarasa super pedas.
5. Sego Pliket Pak Dakir
Di jalan HOS Cokroaminoto 75 Yogyakarta atau berada di depan pasar Klitikan Kuncen Yogyakarta terdapat salah satu warung sate legendaris di Yogyakarta.
Warung sate ini telah ada sejak tahun 1966, yakni Warung Sate Kambing Pak Dakir.
Selain sate kambing, warung makan yang buka mulai dari pukul 16.00 hingga 22.00 tersebut memiliki menu spesial yang cuma ada disana, yakni sego pliket.
Dalam bahasa Jawa, sego pliket berarti nasi lengket, menu ini adalah nasi goreng kambing.
Yang membedakannya dengan nasi goreng kambing lainya adalah adanya tambahan sumsum tulang belakang kambing.
Sumsum tersebut menjadikan tampilan nasi gorengnya lebih lengket (pliket).
Selain itu penggunaan sumsum membuat hidangan yang satu ini lebih gurih.
Bumbu-bumbu lain yang digunakan hampir sama dengan kebanyakan nasi goreng, yakni bawang putih, miri, irisan lombok, dan sedikit kuah gulai, serta irisan daging kambing.
Rasa Sego pliket ini gurih, sedikit manis, dan irisan daging kambingnya juga empuk.
Rasanya semakin segar disantap bersama acar, irisan kubis, dan irisan tomat.
"Menu ini adalah menu favorit salah satu seniman Yogyakarta, yakni Butet Kertaradjasa. Sejak SMP dia sering jajan disini dan pesan sego pliket karena dulu rumahnya tidak jauh dari sini. Karena itu sego pliket sering juga disebut sego goreng Butet," ujar Ali Syahbana, pemilik sate Kambing Pak Dakir.(*)