3. Kerajinan Patung Primitif
Selain makanan, kerajinan sering kali dijadikan salah satu oleh-oleh saat mengunjungi sebuah tempat. Jika selama ini orang lebih mengenal Yogyakarta melalui kerajinan batik, perak, ataupun wayang, tetapi ada kerajinan lainnya yang mungkin bisa anda jadikan buah tangan, yakni kerjinan patung primitif.
Meskipun patung primitif bukanlah kerajinan asli Yogyakarta, melainkan lebih dikenal sebagai kerajinan suku asmat dan beberap suku lainya, tetapi di Yogyakarta terdapat sentra kerajinan patung primitif yang berada di Dusun Pucung, Desa Pendowoharjo, Kecamatan Sewon, Bantul.
Dusun Pucung telah sejak awal tahun 90-an dusunya menjadi produsen patung primitif. Pada awal-awal dulu, patung yang dibuat berukuran cukup besar dengan tinngi patung mulai 50 cm hingga 2 meter. Seiring dengan terus berjalannya waktu dan permintaan pasar, saat ini warga Pucung lebih banyak memproduksi patung dengan ukuran kecil dan lebih fungsional serta lebih sederhana
Jika dulu patung primitif hanya sebagai hiasan, saat ini patung diaplikasikan sebagai tempat tisu, tempat handphone, tempat bolpoin, tempat kartu nama, hingga asbak. Meskipun demikian pesanan patung berukuran besar masih tetap ada.
Untuk bahan baku pembuatan patung, kayu jati dan mahoni menjadi pilihannya. Kedua kayu tersebut cukup keras sehingga tidak mudah pecah maupun rusak saat dibuat patung.