"Berbahaya jika pendaki datang atau memulai perjalanan sore atau malam, karena kawasan hutan berlumut sangat berbahaya jika dilewati pada malam hari. Berbeda dengan Sibayak yang memang pendaki banyak datang pada malam hari karena medannya tidak terlalu ekstrim," kata Novsky.
Perjalanan menuju puncak di pagi hari tidak akan membuat bosan, walau menghabiskan berjam-jam bahkan seharian, sepanjang jalur pendakian ke Gunung Sibuatan wisatawan bisa menemukan beberapa tumbuhan kantong semar dan anggrek liar.
Tumbuhan langka tersebut akan tampak menempel pada batang pohon besar sekitaran hutan rimba Gunung Sibuatan.
Tumbuhan itu juga berada di sepanjang jalan.
Tidak jarang juga suara monyet terdengar dari kejauhan. Jika beruntung, kondisi hutan yang masih lebat memang jarah tampak monyet menampakkan diri,
Namun tidak sedikit pula yang melihat monyet saat pendakian menuju puncak.
Menurut Ahyuni, pendaki lain, menuturkan untuk mencapai area camp saja di Gunung Sibuatan membutuhkan perjuangan yang cukup memacu adrenalin.
"Tapi banyak yang dilihat selama proses perjalanan. Memang kalau jarak memang paling jauhlah dibanding gunung Sumut lainnya. Tapi, pemandangannya buat puas para pendaki," katanya.
Khususnya di area camp, puncak Gunung Sibuatan, ada spot yang bisa melihat keindahan Danau Toba yang membentang luas dilengkapi pemandangan Bukit Botak.
Gunung Sibuatan memiliki dua puncak yaitu puncak barat dan puncak timur, titik tertinggi ada di puncak barat.
Setidaknya butuh satu jam naik turun dari area camp untuk mencapai puncak.
Gunung ini memang masih kalah terkenal dibandingkan dengan Gunung Sinabung dan Sibayak, tapi untuk para pendaki lokal, Sibuatan adalah destinasi pendakian favorit sejak Gunung Sinabung.
Dari puncak Gunung Sibuatan, anda juga bisa melihat pemandangan Gunung Sinabung yang masih tampak mengeluarkan erupsi.
Untuk mencapai Gunung Sibuatan, anda bisa naik bus dari loket di Simpang Pos menuju Sidikalang.