News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Wisata Kalsel

Lontong Banjar Ini Berubah Nama Jadi Lontong Cap Gomeh Ketika Perayaan Imlek

Editor: Agung Budi Santoso
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Lontong banjar ini berubah nama jadi Lontong Cap Gomeh saat perayaan Imlek di Banjarmasin.

Seorang pemuda keturunan Tionghoa di Banjarmasin, Christian Limantara malam itu tampak datang ke kelenteng tersebut sembari membawa sekantong plastik bogam yang masih segar.

Dia menuju ke sebuah altar dewa, setelah berdoa sebentar lantas dia meletakkan bogam tersebut di depan patung sang dewa.

"Saya mengambil bogam pas Cap Go Meh 2015 lalu. Saat itu saya masih jomblo. Sekarang sudah punya pacar, jadi bogamnya harus saya kembalikan. Kalau bogam yang saya ambil dulu sudah layu jadi ketika dikembalikan harus diganti dengan yang baru dan segar," kata pemuda jangkung ini.

Usai meletakkan bogam, dia melakukan sembahyang lalu menyantap lontong Cap Go Meh bersama-sama yang lain.

Budayawan Kalimantan Selatan, Mukhlis Maman, mengatakan perpaduan dua budaya ini sah saja.


Masyarakat Cina adalah orang-orang yang fleksibel saja, dimana pun mereka tinggal mereka akan menerapkan tradisi lokal yang berlaku selama itu ada kesamaan dengan tradisi nenek moyang mereka.

“Termasuk dalam tradisi pemakaian bogam ini, ada kesamaan dengan tradisi Banjar, yaitu sama-sama untuk seseorang yang dimuliakan. Bogam dalam tradisi Banjar untuk memuliakan tamu agung seperti pejabat, raja, dan sejenisnya. Di orang Cina sini buat persembahan ke dewa-dewa mereka yang mereka muliakan saat Cap Go Meh, harapannya ya supaya yang masih lajang cepat menikah, yang belum punya pacar segera dapat pacar,” tutupnya. (Yayu Fathilal)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini