Perkampungan dan jalan bentukan Belanda merupakan prototipe kampung-kampung dan jalan-jalan yang ada di pulau Bangka hingga saat ini.
Kebijakan Pemerintah Hindia Belanda setelah perang Bangka menyebabkan perubahan yang mendasar pagi penduduk pulau Bangka yaitu terjadinya proses interaksi, sosialisasi, asimilasi dan akulturasi antar etnic group yang ada dan kemudian melebur dalam satu identitas (smelt port society) sehingga membentuk orang Bangka seperti yang kita kenal sekarang.
Pemerintah Hindia Belanda merasa berhasil dalam penataan pulau Bangka setelah perang Bangka. Residen Bangka dalam laporannya pada tahun 1853 dengan bangga menyebutkan pulau Bangka sebagai salahsatu keresidenan yang paling teratur (regelmatig) dari seluruh koloni Belanda.