"Ini semuanya murni dari kocek beliau sendiri. Ini juga sebagai bentuk kepedulian sebagai putra daerah," jelasnya.
Penyu-penyu yang dibesarkan di tempat konservasi penyu menurut David diambil dari sejumlah tempat penyu bertelur di wilayah pantai Bedukang, Airantu, Matras Ujung hingga pulau Dua.
Nanti kalau penyu-penyu yang berhasil menetas dan dibesarkan disana ketika sudah besar dikembalikan ke laut satu mil dari pantai Tongaci.
Tiap bulan ada pelepasan dan rata-rata setahun mencapai 400 ekor tukik.
"Tukik yang dilepas umur awalnya umur minggu pada tahun 2008, lalu pada 2015 tukik yang dilepaskan rata-rata umur setahun karena daya hidup, daya renang dan pertahanan dari predator sudah cukup kuat," papar David.
Pantai Tongaci sendiri berlokasi di Jalan Laut Kampung Pasir Sungailiat atau sekitar 45 menit dari kota Pangkalpinang.
Akses jalan menuju pantai berupa jalan aspal yang mulus dan mudah diakses dari kota Sungailiat.
Selain menyaksikan konservasi penyu, di sini pengunjung akan disuguhi pemandangan pantai yang menawan.
Pemandangan pantai tersebut tak kalah dengan pantai-pantai berpasir putih yang sudah tenar di dekat pantai itu seperti pantai Parai Tengggiri dan tanjung Pesona.
Pengunjung yang datang tidak dipungut biaya selain ongkos parkir Rp 2000 rupiah per mobil.
Jika ingin menikmati olahraga water spot disini tersedia banana boat.
Ada sejumlah bangunan dari kayu yang sedang dipersiapkan untuk restauran atau kafe bagi pengunjung.
Puluhan pohon kelapa ditanam dengan rapi di tepi pantai menambah cantiknya pemandangan pantai berpasir putih ini.
Di sini juga dibangun batu-batu pemecah gelombang yang membuat tempat ini aman untuk mandi bagi anak-anak.
So, inilah salah satu objek wisata pantai yang sayang dilewatkan jika ingin menikmati suasana pantai yang berbeda di Pulau Bangka.