Laporan Reporter Tribun Lampung, Heru Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, BANDAR LAMPUNG - Kedai Mie Rampok bisa dikatakan adalah satu dari sekian tempat nongkrong yang berani menghadrikan suasana unik bagi pengunjung.
Selain disuguhkan interior yang tidak biasa, menu pun dibuat dengan istimewa.
Booth selfie yang kerap digunakan berfoto sebagai bukti pengunjung pernah datang sebagai tahanan mie rampok. (Tribun Lampung/Heru)
Tidak hanya menampilkan Mie Rampok dengan lima level pedasnya, Kedai Mie Rampok juga memberi alternatif pada konsumen untuk menikmati varian dimsum favorit.
Makanan ringan atau camilan berupa gorengan ini dibanderol hanya Rp 3.500 per buahnya.
Sama seperti menu sebelumnya, kata Alfian, Dimsum Goreng ini juga punya sebutan unik dan tidak biasa.
Di antara sebutan kuliner khas oriental ini adalah Polisi, Polwan, Pampres, Jaksa, Hakim, Satpol, Kamra, dan sebagainya.
"Pasti banyak yang nanya dan penasaran kenapa disebut dengan istilah itu? Sebenernya cuma sebatas penamaan dan istilah saja. Tapi intinya, dimsum ini diolah goreng dengan isian yang tentunya lezat ketika berjumpa di lidah," kata Alfian.
"Kalau isian dimsum, ada yang isi ayam, sayur, nori (rumput laut), udang, dan sejenisnya. Tapi yang paling favorit adalah cemilan benama Hakim dan Pampres. Alasannya karena lebih chrunchy, gurih, dan lezat. Nggak percaya buktikan sendiri," sambungnya berpromosi.
Pegawai kedai berpakaian seperti napi. (Tribun Lampung/Heru)
Alfian menambahkan, menu makanan ringan ini biasanya dipilih untuk pendamping kuliner wajib Mie Rampok. Meski begitu, tak jarang dimsum goreng ini dipilih sebagai camilan untuk nongkrong. Di mana biasanya dimsum dicocol dengan saos sambal.
Selain bisa dinikmati di lokasi, lanjut dia, pengunjung bisa meminta camilan ini untuk dibawa pulang.
Di mana biasanya rata-rata mereka membeli 4-5 dimsum berbeda untuk dinikmati bersama keluarganya.
"Intinya kalau mampir ke sini jangan sampai lupa icip-icip kudapan lezat berupa dimsum goreng kami. Pokoknya sekali nyoba dijamin nagih. Apalagi camilan ini dibanderol dengan harga murah-meriah," katanya.
Sebagai tempat makan yang memiliki ciri khas tampilan interior yang unik, makanan di penjara sel tahanan, atau hotel prodeo adalah sebutan tempat bagi para penjahat di negeri ini.