Laporan Wartawan Tribunnews.com, Regina Kunthi Rosary
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebuah booth menyajikan aneka kerajinan tangan dalam acara Direct Promotion Tourism Jambi 2016 yang digelar di Gedung Sapta Pesona, Kementerian Pariwisata, Jakarta, pada 11April hingga12 April 2016.
Booth tersebut tampak kerap disinggahi pengunjung yang tak jarang betah berlama-lama menjajal hasil kerajinan tangan tersebut.
Jika dilihat sepintas, kerajinan tangan yang disuguhkan berupa cincin, gelang, dan topi berwarna cokelat.
Ketika didekati, akan tampak bahwa hasil karya tersebut dibuat dari anyaman batang yang sudah tua dan keras.
Aneka kerajinan tangan tersebut tentunya cukup apik dikenakan sebagai aksesoris. Namun, siapa sangka, tak hanya itu, kerajinan tangan tersebut juga bermanfaat bagi kesehatan tubuh.
Regina Kunthi Rosary/Tribunnews.com
Produk dari hasil olahan tanaman liar di sebuah booth yang menyajikan aneka kerajinan tangan dalam acara Direct Promotion Tourism Jambi 2016 yang digelar di Gedung Sapta Pesona, Kementerian Pariwisata, Jakarta, pada 11April hingga12 April 2016.
Pasalnya, berdasarkan hasil riset, bahan yang digunakan adalah tumbuhan resam yang kaya akan antioksidan dan antibakterial.
Hasil kerajinan tangan itu pun dapat digunakan untuk menyembuhkan penyakit, seperti sakit perut dan demam.
Wujud kerajinan tangan yang disajikan booth tersebut memang hanya berupa cincin, gelang, dan topi.
Namun, sesungguhnya terdapat pula hasil karya berupa vas bunga, taplak meja, hingga alas jok mobil.
Di samping itu, nyatanya pembuatan kerajinan tangan ini sekaligus menjadi satu cara memberdayakan warga Desa Sukamaju, Kabupaten Muaro Jambi, Jambi.
Ialah seorang laki-laki bernama Abdi Nur yang mengagas pembuatan kerajinan tangan ini.