Pada awalnya, Nur kerap menjadi bahan olok-olok lantaran membuat kerajinan tangan dari tumbuhan liar sejak tahun 2005 silam.
Namun, ketika pada 2013 terdapat riset mengenai manfaat herbal tumbuhan tersebut, warga pun mulai tertarik untuk ikut menekuninya.
"Akhirnya saya menciptakan lapangan pekerjaan yang arahnya pada perbaikan kesejahteraan masyarakat. Mengajak warga, lalu bagi-bagi tugas. Ada yang mencari bahan, menganyam, dan sebagainya," ujar Nur ketika ditemui di Gedung Sapta Pesona, Kementerian Pariwisata, Jakarta, Selasa (12/04/2016).
Semakin banyak peminat dari kerajinan tangan ini, semakin banyak pula warga yang berminat turut menekuni hal tersebut.
Apalagi, bahan yang digunakan didapatkan secara cuma-cuma dari alam dan potensinya amat banyak.
Dengan segala daya juangnya yang tinggi, Nur pada akhirnya berhasil membuat internet masuk ke desa berkat kerjasama dengan Telkom.
Kerajinan tangan tersebut pun ia pasarkan melalui situs Youtube ke seluruh dunia.
Tak lupa, Nur menyertakan testimoni para pelanggan yang puas akan hasil karya tersebut.
Alhasil, tak hanya wisatawan domestik, wisatawan lokal pun semakin kerap datang demi mendapatkan berbagai kerajinan tangan tersebut.
Nur memang cenderung fokus pada pembuatan gelang langsung pada pergelangan tangan si pembeli.
Public figure, seperti Gubernur Jambi Zumi Zola Zulfikli dan Krisna Mukti pun pernah membeli kerajinan tangan tersebut darinya.
Nur mengatakan pula bahwa ia enggan bergabung dalam sebuah UKM.
"Kalau ikut UKM, jadi merasa kerdil. Ini upaya saya menumbuhkan kemandirian. Jika tidak dibantu, kami berusaha sendiri," ucapnya.