"Minggu kemarin, dari Jakarta, rombongan besar mereka engga bisa lihat lumba-lumba," ujar Faruq, pengelola Villa Dio di Teluk Kiluan. "Sudah keliling engga dapet, padahal cuaca cerah," terang dia.
Namun Anda tidak perlu khawatir.
Sebab untuk bertemu lumba-lumba memang butuh hoki yang besar, jadi berdoa saja nasib anda baik.
Seperti awak Tribun yang belum lama ini berhasil menjumpai kawanan lumba-lumba yang unjuk kebolehan sehari setelah rombongan Jakarta pulang.
Setelah mengapung di lautan selama satu jam lebih, sebenarnya perasaan kecewa dan pasrah sudah menyelimuti rombongan tur.
Bagaimana tidak, seharusnya pencarian lumba-lumba hanya butuh waktu 30 menit dari bibir pantai.
Tapi dewi fortuna masih berpihak kepada kami.
Tidak hanya tiga empat ekor.
Ada belasan lumba-lumba yang muncul dan berenang di sisi dan depan kapal.
Satu dua kali, lumba-lumba ini dengan piawai melompat dan memutar di udara melakukan aksi akrobatik laiknya seorang penampil profesional.
Inilah yang ditunggu dan dicari selama ini dari kekhasan Teluk Kiluan.
Kawanan ini dapat dikatakan kelompok besar.
Pasalnya dengan menumpang tiga kapal jukung, lumba-lumba muncul di masing-masing kapal.
Tur lumba-lumba sendiri merupakan sajian khas Teluk Kiluan.