News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Wisata Yogyakarta

Thiwul Ayu Mbok Sum, Jajanan Tradisional yang Coba Bertahan dari "Gempuran" Kuliner Modern

Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tiwul Mbok Sum, Bantul, Yogyakarta.

Tak heran, warung oleh-oleh yang barada di tepi jalur menuju hutan pinus dan kebun buah Mangunan ini selalu ramai pembeli.

Ditambahkan Sudarmono, menantu Mbok Sum yang ikut membantu usaha ini, selain keemapat rasa yang setiap harinya diproduksi, kadang-kadang ada juga thiwul rasa buah nanas dan strawberry.

"Untuk rasa buah ini tergantung musimnya, tidak setiap hari ada. Selain itu ada juga thiwul tawar yang biasa dimakan dengan sambal," kata Darmono.

Jika pada hari-hari biasa, dalam seharinya Thiwul Ayu Mbok Sum menghabiskan sekitar 50 kilogram tepung gaplek dan jika diolah menjadi 500 kardus thiwul. Jika pada hari libur jumlahnya bisa meningkat hingga 3 kali lipat.

"Bahkan pernah pada libur lebaran kami bisa menjual hingga 2200 kardus thiwul. Kebanyakan yang membeli adalah wisatawan yang mengunjungi hutan pinus dan kebun buah," ujar Darmono.

Meskipun demikian, banyak juga para pembeli yang sengaja datang jauh-jauh hanya membeli thiwul.

Keberadaanya yang jauh dari pusat kota Yogyakarta tidak menghalangi ketenarannya.

Hal ini ini dibuktikan dengan kunjungan Farah Quin.

Satu kardus thiwul dapat anda bawa pulang dengan menebusnya dengan hargaRp.5 ribu hingga Rp.8 ribu.

Daya tahan cemilan yang satu ini tidak terlalu lama, yakni 24 jam karena memang tidak menggunakan bahan pengawet.(*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini