News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Wisata Solo

Ini Penyebab Bule-bule Amerika Suka Barang Antik di Pasar Triwindu Solo Meski Harganya Mahal-mahal

Editor: Agung Budi Santoso
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Barang-barang antik yang dijajakan di Pasar Triwindu, Solo. Mahal-mahal tapi tetap banyak diminati wisatawan.

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Labib Zamani

 TRIBUNSOLO.COM, SOLO – Setiap hari, terutama saat hari libur, pasar tradisional di kawasan Ngarsopuro, Kelurahan Keprabon, Banjarsari, Solo, Jateng, ini ramai oleh pembeli maupun orang yang melihat-lihat.

 Demikian pula saat jurnalis TribunSolo.com datang ke sana, akhir Maret lalu, tampak banyak warga di pasar tersebut.

 Bukan hanya warga domestik melainkan juga mancanegara, antara lain dari Australia, Jepang, Malaysia, Amerika Serikat, dan  Eropa.

 
Hamid, seorang pedagang barang antik di Pasar Triwindu, Solo, sedang mengelap barang-barang antik dagangannya (TRIBUNSOLO.COM/ LABIB ZAMANI)

Pasar tradisional berlantai dua, yang terdiri dari sekitar 200 kios tersebut, buka pagi hingga sore mulai pukul 09.00 WIB hingga pukul 17.00 WIB.

 Itulah Pasar Triwindu, yang para pedagangnya menjual barang antik, termasuk barang-barang perlengkapan rumah tangga kuno.

 Contohnya, gelas antik, piring antik, kaca cermin antik, lampu panjang antik.

 Ada juga keris, lukisan, keramik, sepeda ontel, patung, topeng antik, dan uang kuno baik kertas maupun logam.

 Adapun harga barang-barang antik yang dijual di sana bervariasi, tergantung tahun pembuatan barang alias usia barang tersebut.

 Bervariasi, mulai dari puluhan ribu rupiah hingga jutaan rupiah.

 Lampu hias kerek antik, misalnya, dijual Rp 2 juta per buah padahal di tempat lain mungkin hanya Rp 350 ribu.


Aneka barang antik yang dijajakan di Pasar Triwindu di kota Solo (TRIBUNSOLO.COM/ LABIB ZAMANI)
 

 "Memang seperti itu harganya, karena untuk mencari yang buatan lama sekarang juga sulit," kata pedagang Pasar Triwindu Solo, Hamid (40), kepada TribunSolo.com, di kiosnya.

 Meski harga barang-barang di Pasar Triwindu relatif  mahal, kata Hamid, tetap saja banyak pembeli maupun pengunjung datang mencari barang antik.

 Bahkan, pada hari tertentu para pembeli ini meningkat dibanding hari biasa.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini