News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Wisata Solo

Rahasia di Lorong-lorong Istana Penguasa Tanah Jawa di Solo

Editor: Agung Budi Santoso
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Prajurit sedang berjaga-jaga di depan Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat (Tribunsolo.com/ Imam Saputro)

Tarian ini hanya dipentaskan saat saat tertentu saja, dan mengandung unsur magis yang kuat, kini tarian itu dipentaskan saat ulang tahun kenaikan tahta. 

Yang menarik adalah patung-patung Eropa yang menghiasi istana sehingga menghasilkan kombinasi apik arsitektur Jawa Kuno dengan sentuhan Eropa.

Patung-patung ini adalah hadiah dari Belanda yang dulu memang memiliki hubungan sangat dekat dengan Kasunanan Surakarta. Ada satu lagi bangunan yang menjadi ciri Keraton Surakarta dan sering dijadikan tujuan ziarah bagi para pemimpin negeri ini, seperti SBY, Gus Dur dll, panggung Songgobuwono.

Sebuah menara tinggi di sebelah selatan pelataran ini dari dulu hingga sekarang memang menjadi tempat raja-raja untuk bersemedi dan berdoa. 

Setelah mengelilingi kawasan dalam keraton, pengunjung bisa melihat pula benda-benda peninggalan di dalam museum.  Ada banyak barang yang menjadi koleksi museum ini, mulai dari lukisan silsilah keluarga keraton, benda-benda perlengkapan tata cara adat istiadat, senjata-senjata kuno, hingga beberapa ornamen bangunan. 

Dibagian halaman juga terdapat sumber mata air yang dipercaya bisa membawa berkah bagi siapappun yang meminum airnya. 

Ada juga beberapa kereta jenazah yang diletakkan dihalaman museum.  Menurut cerita, dulunya dilokasi ini pernah menjadi lokasi salah satu acara televisi nasional untuk menguji nyali para pesertanya. 

Di ujung museum akan didapati sebuah dandang hitam berukuran cukup besar yang dibalut kain putih.  Masih menurut pemandu, itu adalah dandang Kyai Dudo, dandang yang digunakan Dewi Nawangwulan, bidadari dari khayangan yang menikah dengan Joko Tarub, untuk menanak nasi. 

Banyak yang percaya jika menyentuh dandang itu akan mendapat keselamatan, dan kesejahteraan. 

 “Sebenarnya jika membahas hal yang detail tentang keraton bisa jadi beratus bahkan ribuan halaman, yang disampaikan ke pengunjung itu yang nampak dan yang utama saja, masih sangat banyak hal yang bisa dijelaskan, karena keraton ini dibangun tidak hanya dalam satu malam, tetapi butuh waktu, hingga pada akhirnya setiap bagian dari keraton ini memiliki makna dan arti, tidak sembarangan, pungkas pria yang juga menjabat Ketua Paguyuban Pemandu Keraton Surakarta yang telah menemani perjalanan TribunSolo.com  berkeliling keraton.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini