Banyak wisdom melakukan booking hotel melalui situs online di internet, karena dirasa lebih leluasa memilih berdasarkan tipe yang diinginkan.
“Sehingga pelaku wisata melakukan pola penawaran dengan harga kompetitif selain menawarkan fasilitas yang menarik kepada wisdom ini,” ujar Cok Ace --sapaan akrabnya.
Hal senada diungkapkan Ketua Association of the Indonesian Tours and Travel Agencies (Asita) Bali, Ketut Ardana.
“Long weekend memang diramaikan domestik, karena mereka bisa holiday selama tiga hari. Jadi mereka pergi Rabu malam atau Kamis pagi, dan sudah balik lagi Minggu malam. Jadi kan lumayan 3-4 malam bisa holiday di Bali,” katanya.
Long weekend ini menjadi positif mengingat data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali menunjukkan Tingkat Penghunian Kamar (TPK) pada hotel berbintang bulan Maret 2016 rata-rata 58,56 persen, turun 3,90 poin dibandingkan TPK bulan Februari.
“Rata-rata lama menginap tamu pada hotel berbintang di Bali bulan Maret 2016 mencapai 3,04 hari, turun 0,08 poin dibandingkan dengan rata-rata lama menginap tamu pada bulan lalu,” kata Kepala BPS Bali, Adi Nugroho.
Begitu juga, TPK pada hotel non bintang bulan Maret 2016, mencapai rata-rata 30,45 persen, turun sebesar 5,08 poin dari bulan lalu.
Dengan rata-rata lama menginap tamu mencapai 2,81 hari, turun 0,55 poin dibandingkan rata-rata lama menginap tamu pada bulan lalu.
Adapun dampak dari serbuan wisdom pada long weekend ini adalah kemacetan di beberapa titik. Kemarin, Jalan Tol Bali Mandara dan kawasan sekitar Bandara Ngurah Rai, Tuban, mengalami kemacetan.
Begitu juga jalan-jalan menuju kawasan wisata seperti Kuta, Nusa Dua, Tanah Lot, dan Bedugul. (*)