TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sate dengan daging ayam ini selalu dikerumuni pembelinya setiap malam bahkan sebelum tendanya buka.
Walaupun penjual sate taichan sudah tersebar di banyak tempat, warung tenda ini tidak pernah sepi pembeli.
Jika Anda melintasi jalan Asia Afrika Senayan, Jakarta di atas pukul 21.00 WIB, Anda akan melihat banyak titik kerumunan orang.
Mereka memenuhi berbagai tenda kuliner salah satunya Sate Taichan Bang Ocit, yang begitu tersohor di Senayan.
Puluhan mobil mewah terparkir menutupi dua tendanya yang hanya berukuran empat meter persegi.
Mobil-mobil yang terparkir tak jarang yang membuka bagasi belakangnya untuk tempat mereka menyantap sate taichan di sini.
Bagi yang tidak membawa kendaraan dan kehabisan tempat, harus rela menyantap sate tersebut sambil berdiri.
Jika lazimnya sate berwarna kecoklatan karena bumbu dan proses pembakaran.
Sate ini malahan berwarna putih, sesuai warna daging ayam.
Inilah ciri khas sate taichan. Ciri khas lainnya adalah rasanya yang ada selintasan rasa asam dan gurih, berpadu dengan rasa pedas.
Puluhan kursi dan meja yang disediakan pun tidak cukup untuk menampung pembeli yang semakin malam terus membludak.
Padahal KompasTravel mengunjungi lokasi tersebut saat malam Jumat, artinya tidak hanya di akhir pekan kuliner ini dipadati pembeli.
Bang Ocit, salah satu pemilik warung tenda tersebut pada awalnya tidak mau menjawab pertanyaan perihal kuliner andalannya tersebut.
“Di sini gak bisa wawancara atau tanya apapun, dari media mana juga memang gak bisa wawancara kalau di sini,” ujarnya kepadaKompasTravel saat berkunjung, Kamis (12/5/2016).