Laporan Wartawan TribunSolo.com, Eka Fitriani
TRIBUNNEWS.COM, SOLO – Untuk sebagian orang, nama Gladag di Kota Solo identik dengan lokasi yang sering dipakai berunjukrasa para aktivis.
Galabo Solo. (Tribunsolo.com/Eka Fitriani)
Itulah bundaran Gladag, di jalan utama Solo, yaitu Jl Slamet Riyadi yang paling timur.
Untuk sebagian orang lainnya, nama Gladag identik dengan lokasi wisata kuliner malam hari.
Itulah Gladag Langen Bogan, yang biasa disingkat Galabo Solo.
Lokasi Galabo berada di sebelah timur bundaran Gladag.
Tidak termasuk di tepi Jl Slamet Riyadi, melainkan Jl Mayor Sunaryo.
Letaknya di depan Beteng Trade Center (BTC) dan Pusat Grosir Solo (PGS).
Sebelah utara berbatasan dengan situs bersejarah Benteng Vastenburg.
Jika siang hari, lokasi untuk Galabo dipakai sebagai jalan raya, sedangkan pada malam hari jalan ditutup untuk menjadi arena wisata kuliner.
Sebagai pusat kuliner malam, Galado buka sejak pukul 17.00 WIB- 23.30 WIB.
Galabo Solo. (Tribun Jateng/Suharno)
Tempat ini diresmikan pengunaaannya pada 13 April 2008.
Galabo menyediakan banyak pilihan menu kuliner, antara lain, sate ayam, ayam bakar, selat, seperti timlo, gudek ceker, dan sate kere (sate tempe gembus).
Hayii Ernawati, pemilik Galabo, saat diwawancara TribunSolo.com, akhir April lalu, mengatakan bahwa Galabo ramai pembeli pada hari Jumat, Sabtu dan Minggu.
Pada hari Minggu maupun libur tanggal merah nasional dan libur panjang, pembeli datang lebih banyak lagi.
“Di sini paling ramai kalau hari libur, selama tidak hujan,” ujarnya.
Adapun setiap hari Rabu, Galabo mengadakan event untuk pengunjung yaitu pertunjukan musik di daerah tengah Galabo dan sebelah timur.
Menurut Hayii, para pengunjung (termasuk pembeli) tidak hanya datang dari kota Solo saja namun juga dari luar kota, bahkan luar negeri.
“Ada yang datang dari Aceh, Papua, bahkan Malaysia juga pernah,” ujarnya.
Diwawancara secara terpisah, Dias, seorang pembeli di Galabo, mengatakan bahwa Galabo merupakan tempat yang nyaman untuk berwisata kuliner.
Terlebih, tidak ada pengamen yang bisa mengganggu kenyamanan konsumen.
“Tempatnya enak, bersih, dan nggak ada pengamen di sini, jadi tenang,” ujarnya. (*)