Tahu gimbal yang terkenal enaknya di Jalan Plampitan, dapat juga ditemui di sekitar Simpang Lima atau Jalan Taman Menteri Supeno Nomor 1.
6. Nasi Kucing Pak Gik
Bagi yang masuk Semarang tengah malam nasi kucing ini menjadi tujuan yang tepat karena bukanya pukul 23.00 sampai jam 03.00 WIB. Warung nasi ini ada di Jalan Wotgandul.
7. Gulai Kambing Bustaman Pak Sabar
Uniknya gulai kambing ini tidak terlihat kental karena tidak menggunakan santan, tetap menggunakan kelapa parut yang di sangria, kemudian ditumbuk bersama dengan bumbu rempah terutama cengkeh dan kayu manis.
Silakan mampir ke warung di belakang Gereja Blenduk. Di tempat ini sudah ada sejak tahun 1969.
8. Bebek Goreng dan Bakar Pak Thori
Bebek Pak Thori ini sangat lembut tekstur dagingnya. Terus, bumbunya juga sangat dalam meresap. Dihidangkan dengan dua macam sambal serta lalapan
Lokasinya di Jalan Raya Manyaran Gunung Pati KM 15, tepatnya disebelah SMA Semesta.
9. Bandeng Presto
Bandeng tanpa duri yang dimasak dengan panci tekanan tinggi ini, sangat cocok dipasangkan dengan nasi putih panas.
Yang direkomendasi adalah Bandeng Juwana pastinya namun secara umum yang dijual di pusat oleh-oleh rasanya tetap enak, hanya perhatikan tanggal kadaluarsanya agar tetap aman untuk disantap saat tiba di kampung halaman. Lokasinya ada di Jalan Pandanaran.
10. Wingko Babad
Berbahan dasar tepung ketan dan kelapa bakar menciptakan aroma khas penganan ini. Pilihannya adalah Cap Kereta Api atau Lokomotif di Jalan Cenderawasih yang sudah ada sejak tahun 1946.
AGI yang dibentuk pada 2013 merupakan organisasi yang mengembangkan ilmu dan seni kuliner Nusantara sebagai bagian dari budaya dan warisan leluhur bangsa.
AGI juga mempromosikan kekayaan kuliner bangsa ke luar negeri sebagai bagian dari upaya menjaring wisatawan mancanegara ke Indonesia. (Antara/Budi Setiawanto)