News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Mudik Gratis Perusahaan Jamu

Gangguan Eceng Gondok di Rawa Pening, Ternyata Bisa Diolah Jadi Bahan Bakar

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ade Rai bersama tim dari PT Sido Muncul Tbk saat melakukan pengambilan gambar untuk iklan terbaru produk Kuku Bima Energi di Rawa Pening, Kabupaten Semarang, Kamis (20/7/2017).

TRIBUNNEWS.COM – Indonesia memang tidak pernah kehabisan pesona alam. Di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, terdapat sebuah danau alami bernama Rawa Pening, yang terletak di cekungan terendah Gunung Merbabu, Gunung Telomoyo, dan Gunung Ungaran,

Danau seluas 2.700 hektar ini rupanya menyimpan pemandangan yang bagus.

Kata “pening” sendiri berasal dari kata “bening”, yang memang mengartikan Rawa Pening memiliki air yang jernih.

Sayangnya, danau dengan cerita “Batu Klinthing” yang melegenda di Indonesia ini semakin hari terlihat seperti tidak terawat.

Hal ini disebabkan karena kurang lebih 70% areanya tertutupi oleh eceng gondok.

Padahal, Rawa Pening digunakan sebagian masyarakat untuk mencari ikan, sehingga jangan heran apabila terlihat banyak perahu kecil yang merapat di pinggiran danau.

“Kalau banyak eceng gondok susah mengendalikan perahu dan juga sulit untuk memancing ikan,” keluh seorang penarik perahu wisata di Rawa Pening, Salim (54).

Isu lingkungan ini rupanya menarik perhatian Direktur PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk, Irwan Hidayat. Ia menyayangkan permasalahan eceng gondok ini membuat daya tarik wisata jadi menurun.

Menurutnya, danau yang membelah empat kecamatan di kabupaten ini bisa seperti Danau Sun Moon Lake yang ada di Taiwan. Meskipun memiliki luas 700 hektar saja, Sun Moon Lake menjadi destinasi wisata yang terkenal dan banyak dikunjungi wisatawan mancanegara.

Irwan mengaku siap apabila mendapat kesempatan untuk mengelola eceng gondok yang mengganggu wilayah itu.

Tumbuhan gulma air tersebut, dipaparkan Irwan bisa dijadikan bahan bakar berupa briket untuk pengolahan industri di pabriknya. Selain briket, perusahaannya juga menggunakan limbah padat jamu dari hasil wood pallet untuk bahan bakar boiler saat produksi jamu.

"Tapi, jumlah briket dan limbah padat jamu baru memenuhi 50 persen saja. 50 persen lainnya kami memakai gas. Jika memakai briket maka harus ada 100 ton eceng gondok per hari dan jika tersedia briket maka kami bisa menghemat bahan bakar," jelasnya.

Atlet binaraga, Ade Rai saat melakukan pengambilan gambar untuk iklan terbaru Kuku Bima Energi di Rawa Pening, Kabupaten Semarang. ()

Tidak sampai di situ saja, kepeduliannya terhadap Rawa Pening ia buktikan lewat produk Kuku Bima Energi (KBE). Ia memilih danau alami ini untuk dijadikan lokasi syuting iklan terbaru KBE.

"Selain mempromosikan KBE, melalui iklan, kami ingin pemerintah menaruh perhatian penuh pada isu lingkungan ini supaya eceng gondok teratasi.  Saya juga berharap Pak Jokowi (Presiden Joko Widodo) datang ke Rawa Pening dan melihat langsung kondisinya agar bisa segera menjadi destinasi wisata yang mendunia," tegasnya.

Atlet binaraga asal Bali, I Gusti Agung Kusuma Yudha Rai atau yang akrab disapa Ade Rai, kembali terpilih menjadi bintang iklan terbaru minuman energi ini.

"Saya sudah 10 tahun bekerja sama dengan PT Sido Muncul Tbk untuk pembuatan iklan. Temanya berbeda-beda, ada yang sosial hingga kemanusiaan. Kali ini terkait alam atau lingkungan," ungkapnya.

Ade Rai sendiri merasa sangat takjub dengan keindahan alam di danau Rawa Pening. Hal tersebut dikatakan pria bertubuh kekar ini di sela-sela pengambilan gambar, Kamis (20/7).

Namun, menurutnya, masih banyak yang perlu dibenahi dari Rawa Pening, khususnya banyaknya eceng gondok yang berada di sekitar danau.

"Kalau di Bali ada ajaran Tri Hita Karana, yang salah satunya supaya manusia bersatu dengan alam semesta sehingga terjadi keseimbangan dan terhindar dari bahaya. Jadi, permasalahan eceng gondok ini wajib diatasi karena Rawa Pening ini katanya juga menjadi sumber mata air dan saluran irigasi," sambungnya.

Penulis: Dana Delani/Editor: Choirul Arifin 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini