Orchid Forest Cikole di Lembang, Bandung adalah salah satu bentuk destinasi digital berupa hutan pinus seluas 12 hektar. Destinasi Digital menjadi salah satu strategi Kementerian Pariwisata (Kemenpar) untuk mengejar target 17 juta kunjungan wisman dan 270 juta perjalanan wisnus tahun 2018.
Dalam CEO message #41, Menpar Arief Yahya menjelaskan bahwa Destinasi digital adalah sebuah produk pariwisata yang kreatif dan dikemas secara kekinian (zaman now).
“Keinginan generasi milenial maupun individu yang senang 'berbagi' di media sosial menjadi potensi baik untuk meningkatkan pariwisata dunia digital ini. Kalau menurut bahasa anak muda adalah destinasi yang instagramable,” kata Menpar Arief Yahya.
Orchid Forest Cikole bukan hanya tempat membudidayakan ratusan jenis anggrek, tapi didesain khusus dengan spot-spot foto yang instagramable bernuansa alam. Orchid House merupakan tempat pembudidayaan anggrek baik dari Indonesia dan berbagai belahan dunia, di antaranya Peru, Amerika Serikat, Filiphina, dan sebagainya. Bahkan beberapa di antaranya merupakan angrek langka. Orchid Forest juga membudidayakan bunga bangkai.
Tempat wisata ini awalnya digunakan untuk mengoleksi anggrek. Pada awalnya tanah ini disewa untuk menampung berbagai jenis koleksinya, akhirnya dibuat wisata edukasi.
Banyaknya spot instagramable membuat Orchid Forest Lembang ini menjadi salah satu destinasi digital favorit di Lembang, khususnya bagi para millenials.
Orchid Forest didatangi sedikitnya 1000 orang per-hari, bahkan saat libur Idul Fitri mencapai 10.000 wisatawan per-harinya. Sebuah pencapaian tinggi untuk tempat wisata yang baru beroperasi pada akhir 2017 lalu. (*)