Mereka adalah pasangan suami istri Ki dan Nyi Wirosuto. Tugas dari Ki Wirosuto utamanya adalah membawa payung kebesaran di mana pun Sultan berada. Dalam istilah Jawa, jabatan Ki Wirosuto adalah abdi dalem penangsong.
Menurut sejarah, Sri Sultan Hamengku Buwono I yang saat itu masih bergelar Pangeran Mangkubumi sempat tinggal di Ambarketawang. Hal itu Sultan lakukan karena pembangunan keraton belum sepenuhnya selesai.
Akhirnya, Sultan memutuskan untuk tinggal sementara di salah satu pesanggrahannya yang berada di Ambarketawang. Ketika itu, Sultan ditemani oleh dua abdi dalemnya yang setia, Ki dan Nyi Wirosuto.
3. Jasad Ki Wirosuto dan istrinya tak pernah ditemukan
Setelah keraton rampung dibangun, Sultan dan abdi dalem lainnya segera kembali ke sana. Namun, karena Ki dan Nyi Wirosuto sudah terlanjur betah tinggal di pesanggarahan itu, mereka pun minta izin untuk dibiarkan tinggal di sana.
Tak disangka, pada hari Jumat di bulan Sapar, pesanggrahan Sultan yang berada di sekitar Gunung Gamping tertimpa longsor. Kejadian itu lantas menewaskan Ki dan Nyi Wirosuto.
Setelah mendengar kabar tersebut, Sultan langsung memerintahkan prajuritnya untuk menggali timbunan longsor dan mencari jasad kedua abdi dalemnya.
Di sinilah keanehan terjadi, jasad Ki dan Nyi Wirosuto tidak ditemukan. Warga setempat percaya bahwa pasangan suami istri itu tidak tewas, melainkan hilang.
Itulah beberapa fakta menarik tentang tradisi Kirab Saparan Bekakak. Apakah kamu tertarik untuk menyaksikan tradisi unikinisecara langsung? Yuk, persiapkan rencana liburanmu dengan matang!
Pertama, mulailah dengan menyusun daftar destinasi dan semua aktivitas yang hendak kamu lakukan saat ke Jogja. Kemudian jangan lupa untuk booking hotel sebagai tempat menginap selama liburan, ya.
Untuk mendapatkan hotel murah di Jogja, kamu tak perlu bingung.
Airy adalah solusi penginapan murah dengan jaminan fasilitas yang lengkap. Cara pesannya juga mudah. Kamu bisa memesan lewat aplikasi Airy yang tersedia untuk Android dan IOS. Jadi, tunggu apalagi?