Lain eksekutif lain juga prioritas, penumpang di subkelas ini akan dimanjakan dengan suguhan makanan gratis yang sudah termasuk ke dalam tiket.
Di gerbongnya pun terdapat wifi yang disediakan secara gratis.Di subkelas ini penumpang diberi fasilitas Audio Video On Demand (AVOD) di setiap tempat kursinya.
Subkelas sleeper merupakan subkelas yang paling mahal di antara yang lain. Kursinya pun terlihat seperti kursi di kelas bisnis pesawat.
Setiap kursi diberi partisi yang membuat privasi setiap individu di kursi tersebut terjaga.Kursi di kelas ini juga dapat direbahkan sampai sudut 150 derajat dengan tombol otomatis.
Selain kursi yang nyaman, fasilitas lain yang dberikan oleh PT KAI adalah televisi 12 inci layar sentuh beserta earphone, colokan listrik universal, wifi dan USB charger.
Penumpang di subkelas ini juga mendapat jatah makan dua kali serta diberi minum, dan camilan untuk dinikmati dalam perjalanan.
Semakin baiknya fasilitas serta kenyamanan dan keamanan menaiki moda transportasi yang satu ini, semakin meningkatkan kepercayaan masyarakat untuk menaiki kereta api.
Hal ini terlihat dari data yang diberikan oleh BPS, pada tahun 2014, jumlah penumpang kereta api hanya mencapai 277 juta penumpang.
Pada tahun 2018, jumlah tersebut melonjak 145 juta orang menjadi 422 juta orang.
Dari data tahun ini, sepanjang Januari 2019, BPS mencatat bahwa jumlah penumpang kereta api pada bulan tersebut mencapai 35 juta orang penumpang atau naik 1,1 persen dari bulan sebelumnya.
Pada periode Januari sampai Mei 2019, jumlah penumpang kereta api mencapai 173,7 juta orang atau naik 0,32 persen dibanding periode yang sama tahun 2018.
Dari data tersebut bisa dilihat animo masyarakat menaiki moda transportasi yang satu ini semakin tumbuh karena adanya perbaikan kualitas yang diberikan oleh PT KAI.