TRIBUNTRAVEL.COM - Kota Moynaq, Uzbekistan, dulunya adalah kota nelayan yang berkembang pesat di tepi Laut Aral.
Namun, kondisi tersebut berubah ketika air di Laut Aral mulai surut dan Moynaq menajdi kota hantu yang sunyi dan ditinggalkan.
Melansir dari laman Pulse.ng, Senin (14/9/2020), Laut Aral dulunya adalah danau garam terbesar keempat di dunia.
Memiliki luas sekira 68.000 km persegi dan membentang dari Kazakhstan bagian utara hingga selatan.
• Mengapa Suhu Gurun Pasir Terasa Panas di Siang Hari tapi Dingin di Malam Hari?
Namun pada 1960-an, penguasa Soviet mengalihkan jalur dua sungai yang mengalir ke Laut Aral.
Jalur dua sungai dialihkan dengan tujuan mengembangkan produksi kapas di daerah tersebut.
Sejak saat itu, air yang ada di Laut Aral mulai surut dan kering, lantas tempat tersebut dijuluki sebagai Gurun Pasir Moynaq.
Alhasil, sebagian ikan mati karena tingkat salinitas (keasinan) yang meningkat drastis.
Dalam 50 tahun berikutnya hal ini terus berlanjut dan Laut Aral telah menyusut hingga hanya 10 persen dari ukuran aslinya.