TRIBUNNEWS.COM - Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR) menginformasikan penutupan sementara jalur pendakian Gunung Rinjani.
Gunung Rinjani yang berada di Lombok, Nusa Tenggara Barat mengalami kebakaran hebat pada Jumat (4/8/2023) pagi.
Kebakaran yang berlangsung cukup lama ini menghanguskan seluas 205 hektare hutan di Gunung Rinjani.
Adapun kebakaran hutan di Gunung Rinjani berlangsung dari Aik Berik, Joben, hingga Aik Bual.
Beberapa jenis vegetasi terbakar di hutan tersebut, seperti ilalang, rumput, perdu, semak, hingga pepohonan cemara dan bak-bakan.
Akibat insiden ini, kini dua jalur pendakian Gunung Rinjani ditutup untuk sementara.
Baca juga: Jalur Pendakian Gunung Gede-Pangrango Ditutup 6 Hari, Pendaki Tak Bisa Naik saat Hari Kemerdekaan
Kabar terkait penutupan pendakian Gunung Rinjani disampaikan langsung oleh Balai Taman Nasional (BTN) Gunung Rinjani.
Melalui akun Instagram @btn_gn_rinjani pihaknya mengatakan bahwa penutupan pendakian dimulai pada 7 Agustus 2023.
Adapun jalur yang ditutup yakni Jalur pendakian Aik Berik yang berada di Desa Aik Berik, Kec. Batukliang Utara, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Kemudian jalur pendakian yang satunya yakni jalur Tetebatu yang berlokasi di Desa Tetebatu, Kec. Sikur, Lombok Timur.
BTN Gunung Rinjani mengatakan penutupan ini sifatnya hanya sementara waktu.
"Namun tidak ada batas waktu yang ditentukan hingga dinyatakan kondisi aman untuk aktivitas pendakian," tulis BTN Gunung Rinjani dalam Surat Keputusan Nomor: PG.1158/T.39/TU/KSA/8/2023.
Baca juga: 23 Fakta Unik Tanzania, Negara Terpadat di Selatan Khatulistiwa, Rumah Bagi Gunung Kilimanjaro
Terkait kebakaran lahan tersebut, saat ini masih ada beberapa jalur pendakian Gunung Rinjani yang masih dibuka.
Jadi traveler yang ingin mendaki Gunung Rinjani dalam waktu dekat dapat melalui jalur-jalur tersebut.