Tetapi, saat meletusnya gunung Rinjani ini tidak menyebabkan adanya korban jiwa atau luka akibat letusan tersebut.
5. Gunung Rinjani Aman untuk Didaki
Gunung Rinjani cukup aman untuk didaki.
Ini bukan gunung teknis, dengan jalur yang sudah mapan dan mudah diikuti.
Meskipun ada beberapa bagian curam di mana Anda harus berhati-hati, penggunaan tali tidak diperlukan.
Rute utama dilalui oleh ribuan turis setiap tahun, banyak di antaranya bukan pendaki gunung berpengalaman.
Baca juga: Viral Nenek 70 Tahun Berhasil Mendaki Gunung Slamet, Sudah Taklukan Belasan Gunung
6. Letusan Gunung Rinjani Membentuk Danau dan Anak Gunung Baru Jari
Danau Segara Anak adalah hasil letusan Gunung Rinjani pada masa purba.
Saat itu diperkirakan Gunung Rinjani memiliki ketinggian 5.000 mdpl, dikutip dari Kementerian Lingkungan Hidup.
Bekas letusan dahsyat yang terjadi membentuk sebuah kawah besar yang kemudian terisi oleh air.
Pada 1994, permukaaan danau terangkat naik karena aktivitas letusan Gunung Rinjani.
Lalu, muncul gunung baru atau Anak Gunung Baru Jari, yang kemudian memperkuat daya tarik wisatawan untuk mendaki Gunung Rinjani.
Adanya aktivitas vulkanik, kemudian membuat Gunung Baru Jari terus bertambah tinggi.
Saat ini tingginya diperkirakan ± 2.300 mdpl dan mempunyai kawah aktif berukuran ±170 meter x 200 meter.
7. Gunung Rinjani sebagai Tempat Suci
Gunung Rinjani juga dianggap sebagai tempat suci oleh masyarakat Pulau Lombok khususnya masyarakat Hindu.
Setiap tahun ribuan umat Hindu melakukan sembahyangan di areal Danau Segara Anak yang dikenal dengan upacara “Mulang Pakelem”.
Lebih lanjut banyak masyarakat Lombok datang ke areal Danau Segara Anak untuk tujuan berobat.
Mereka melakukan ritual pengobatan dengan berendam di air panas dan di Danau Segara Anak.
Beberapa sumber air panas yaitu Aik Kalak, Pinggiran Danau Segara Anak maupun di beberapa gua.
8. Gunung Rinjani Kaya Flora dan Fauna
Tak hanya panorama alam, keanekaragaman flora dan fauna yang berada di kawasan taman nasional juga menjadi magnet tersendiri bagi para wisatawan.
Selain terdapat satu jenis mamalia endemik, yaitu Musang rinjani (Paradoxurus hermaproditus rinjanicus), Celepuk rinjani (Otus jolandae) dikawasan ini juga terdapat Kijang (Muntiacus muntjak nainggolani), Lutung budeng (Trachypithecus auratus javanica), dan beberapa jenis reptilia.
Sedangkan jenis tumbuhan yang bisa ditemui disini diantaranya Jelutung (Laportea stimulans), Dedurenan (Aglaia argentea), Beringin (Ficus benjamina), Jambu-jambuan (Syzgium sp.), dan 2 jenis anggrek endemik yaitu Perisstylus rintjaniensis dan P. Lombokensis. (TribunTravel.com/Zain)
Kumpulan artikel viral